Makabersyukur adalah menjalankan perintah Allah dan enggan bersyukur serta mengingkari nikmat Allah adalah bentuk pembangkangan terhadap perintah Allah. Buah manis dari syukur 1. Syukur adalah sifat orang beriman Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: "Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik.
Luqman/31 13-14Artinya Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia member pelajaran kepadanya “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah Swt., sesungguhnya mempersekutukan Allah Swt. adalah benar-benar kezaliman yang besar. Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambahtambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu” TajwidKosa Kata BaruAsbabun NuzulSurat Luqman adalah surah yang turun sebelum Nabi Muhammad saw. berhijrah ke Madinah. Semua ayat-ayatnya Makiyah. Demikian pendapat mayoritas ulama. Dinamakan surat ini dengan Luqman dikarenakan surat itu mengandung berbagai wasiat dan nasehat yang disampaikan Luqman kepada yang disebut oleh surah ini adalah seorang tokoh yang diperselisihkan identitasnya. Orang Arab mengenal dua tokoh yang bernama Luqman. Pertama, Luqman Ibn A’d. Tokoh ini mereka agungkan karena wibawa, kepemimpinan, ilmu, kefasihan, dan kepandaiannya. Ia kerap kali dijadikan sebagai pemisalan dan perumpamaan. Tokoh kedua adalah Luqman al-Hakim yang terkenal dengan kata-kata bijak dan perumpamaan-perumpamaannya. Sepertinya dialah yang dimaksud oleh surat bahwa Suwayd ibn ash-Shamit suatu ketika datang ke Mekah. Ia adalah seorang yang cukup terhormat di kalangan masyarakatnya. Lalu Rasulullah saw. mengajaknya untuk memeluk agama Islam. Suwayd berkata kepada Rasulullah saw., ”Mungkin apa yang ada padamu itu sama dengan apa yang ada padaku” Rasulullah saw. Bersabda, ”Apa yang ada padamu?” Ia menjawab, ”Kumpulan Hikmah Luqman”. Kemudian Rasulullah saw. bersabda, ”Tunjukkanlah kepadaku” Suwayd pun menunjukkannya, lalu Rasulullah saw. bersabda, ”Sungguh perkataan yang amat baik! Tetapi apa yang ada padaku lebih baik dari al-Qurān yang diturunkan Allah Swt. kepadaku untuk menjadi petunjuk dan cahaya”. Rasulullah saw. kemudian membacakan al-Qurān kepadanya dan mengajaknya memeluk Islam. Dalam ayat ini, Luqman memulai nasihatnya dengan menekankan perlunya menghindari syirik/mempersekutukan Allah Swt.. Larangan ini sekaligus mengandung pengajaran tentang wujud dan keesaan Allah Swt. Pesannya merupakan larangan jangan mempersekutukan Allah Swt. Untuk menekankan perlunya meninggalkan sesuatu yang buruk sebelum melaksanakan yang AyatDalam ayat di atas Allah Swt. menginformasikan tentang wasiat Luqman kepada anaknya. Wasiat pertama adalah agar menyembah Allah Swt. Yang Maha Esa tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Luqman memperingatkan bahwa tindakan syirik adalah bentuk kezaliman meriwayatkan dari Abdullah, dia berkata, ketika turun ayat “orang-orang yang beriman dan tidak mencampurkan keimanan mereka dengan kezaliman’, hal itu terasa amat berat bagi para sahabat Rasulullah saw. dan bertanya siapakah di antara kami yang tidak mencampur keimanannya dengan kezaliman?’, Rasulullah saw. menjawab maksudnya bukan begitu, apakah kalian tidak mendengar perkataan Luqman Hai anakku janganlah kamu menyekutukan Allah Swt., sesungguhnya syirik itu merupakan kezaliman yang besar”. HR. Muslim.Kemudian, nasihat untuk menyembah Allah Swt. dibarengkan dengan perintah untuk berbuat baik kepada orang tua, “dan Kami wasiatkan kepada manusia supaya mereka berbuat baik kepada kedua orang tua, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah”. Firman-Nya, “dan menyapihnya selama dua tahun”, yaitu mendidik dan ayat yang lain Allah Swt. berfirman, “dan para ibu menyusui anaknya selama dua tahun. Allah Swt. menyebut-nyebut penderitaan, kepayahan, dan kerepotan ibu dalam mendidik anak siang dan malam, untuk mengingatkannya tentang ihsan kebaikan dan ketulusan seorang ibu kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, Allah Swt. berfirman, "bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu …”Terkait dengan bakti kepada kedua orang tua, banyak hadits telah diriwayatkan, di antaranya adalah sabda Rasulullah saw. adalah “Dari Abu Hurairah radliallahu anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “kemudian siapa lagi?” beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” dia menjawab “Kemudian ayahmu.” HR. Bukhari, Hadist no 5514 .Dalam hadits di atas kita temukan betapa Rasulullah saw. sangat memuliakan seorang ibu, bahkan seakan-akan jasanya berlipat tiga dibanding ayah. Dalam hadis lain yang sangat populer juga terdapat penegasan Rasulullah saw. bahwa surga itu di bawah telapak kaki ibu. Itu semua adalah penekanan dari Allah Swt. dan Rasul-Nya tentang pentingnya berterima kasih kepada kedua orang tua, terutama ibu. Berterima kasih kepada manusia termasuk kepada orang tua merupakan bagian dari ungkapan syukur kepada Allah Swt. karena barang siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak akan dapat bersyukur kepada Allah Swt. Perwujudan syukur kepada Allah Swt. itu tidak lain adalah dengan menjalankan perintah-Nya, baik dalam bentuk ibadah ritual seperti salat, maupun dalam bentuk ibadah umum, seperti menjaga kesehatan. Secara tegas, bagaimana ibadah itu hanya sekadar mensyukuri nikmat Allah Swt. tergambar dalam hadis berikut.“Dari Aisyah radliallahu anha bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam melaksanakan shalat malam hingga kaki beliau bengkak-bengkak. Aisyah berkata Wahai Rasulullah saw., kenapa Anda melakukan ini padahal Allah Swt. telah mengampuni dosa Anda yang telah berlalu dan yang akan datang? Beliau bersabda “Apakah aku tidak suka jika menjadi hamba yang bersyukur?” Dan tatkala beliau gemuk, beliau shalat sambil duduk, apabila beliau hendak ruku’ maka beliau berdiri kemudian membaca beberapa ayat lalu ruku.” Bukhari, Hadits no4460Rasulullah saw. yang sudah ditanggung dan dijamin terbebas dari segala dosa, ternyata lebih rajin dan semangat dalam beribadah daripada kita. Beliau begitu tekun dan khusyuk beribadah demi mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah Swt. atas semua anugerah-Nya. Beliau ingin mengajarkan kita semua bahwa kalaupun semua usia kita dihabiskan untuk bersyukur kepada Allah Swt. Dengan beribadah, rahmat dan nikmat Allah Swt. kepada kita tidak akan pernah terbayar, karena anugerah Allah Swt. untuk manusia terlampau banyak dan tidak akan antara Beribadah dan Bersyukur kepada Allah Swt. dalam Luqmān/31 13-14Syukur dapat diartikan sebagai ungkapan terima kasih kepada pihak yang telah berjasa kepada kita baik dalam bentuk moril maupun materiil. Ibadah adalah proses mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan melakukan segala yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya, serta melakukan sesuatu yang dapat ditujukan kepada Allah Swt. dan kepada manusia. Perwujudan dari syukur kepada manusia adalah dengan cara membalas perbuatan baik dengan yang lebih baik ihsān atau setidaknya sama baiknya, walaupun dalam konteks bersyukur kepada orang tua, tidak ada perbuatan yang dapat setimpal dengan kebaikan mereka, apalagi melebihi. Begitupun bersyukur kepada Allah Swt. perwujudannya tidak lain adalah dengan beribadah, yaitu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, meskipun tidak ada amal yang dapat mencukupi untuk sekadar berterima kasih atas segala limpahan nikmat-Nya kepada kita. Jika untuk mensyukuri nikmat-Nya saja tidak cukup, apalagi untuk “membeli” kalaupun Allah Swt. memberikan kita surga, tentu bukan karena ibadah kita, tetapi karena besarnya kasih sayang rahmat Allah Swt. kepada kita. Ibadah meliputi aspek ritual, seperti salat dan sejenisnya, dan aspek sosial, yaitu yang mencakup segala aktivitas hidup sehari-hari, dari persoalan yang paling sepele. Seperti bersin, sampai yang paling dianggap besar, apapun ayat ke14 surah Luqmān, Allah Swt. memerintahkan manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tua. Kemudian Allah Swt. menyebutkan jasa-jasa sang ibu yang telah mengandungnya dalam keadaan menderita. Setelah lahir pun bukan berarti akhir dari penderitaan seorang ibu, karena ia harus merawat, menyusui, hingga menyapihnya pada saat cukup usia. Bahkan setelah disapihpun, anak-anak masih terus merepotkan orang tua dalam banyak hal, kesehatannya, pendidikannya, dan hal-hal Allah Swt. menutup ayat-Nya dengan perintah bersyukur kapada-Nya dan kepada kedua orang tua. Sementara pada ayat sebelumnya, Allah Swt. Melalui lisan Luqmān mengingatkan bahaya perbuatan syirik. Melarang berbuat syirik berarti juga melarang menyembah apapun kecuali hanya Allah Swt. yang sisi caranya, bersyukur meliputi tiga aspek, yaitu hati, lisan, dan perbuatan. Bersyukur dengan hati dilakukan dengan cara mengakui dan menyadari sepenuhnya bahwa segala nikmat yang diperoleh berasal dari Allah Swt. Bersyukur dengan lisan dilakukan dengan cara mengungkapkan secara lisan rasa syukur itu dengan mengucapkan tahmid, yaitu “alhamdulillah”, sedangkan bersyukur dengan perbuatan adalah dengan cara melakukan semua perbuatan yang baik dan diridloi Allah swt., serta bermanfaat, baik bagi diri maupun bagi sesama, sebagai perwujudan dari rasa syukur kata lain, perwujudan nyata dari syukur kepada Allah Swt. adalah dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah Swt., dan itulah ibadah. Lebih dari itu, bersyukur kepada Allah Swt. atas nikmat yang diberikan-Nya merupakan kewajiban manusia, di mana manusia yang tidak bersyukur berarti berbuat maksiat/dosa dan akan mendapat balasan siksa, seperti ditegaskan dalam salah satu firman-Nya, “... jika kalian bersyukur, niscaya akan Kami tambah nikmat baginya, dan jika kalian kufur mengingkari nikmat-Ku maka sesungguhnya siksa-Ku itu teramat pedih” Ibrahim/147.Hikmah dan Manfaat Beribadah dan Bersyukur kepada Allah prinsip “Amar ma’ruf nahi munkar” yaitu perintah atau seruan/ajakan melakukan yang baik dan meninggalkan yang buruk dan saling menasihati untuk berbuat Hikmah dan manfaat yang kita dapatkan dari sikap bersyukur dan ketulusan beribadah. Hal itu di antaranya sebagai Mendapatkan keberkahan dari setiap rizki yang kita terima, sebagaimana janji-Nya dalam firman-Nya; “... jika kalian bersyukur, niscaya akan Kami tambah nikmat baginya, dan jika kalian kufur mengingkari nikmat-Ku maka sesungguhnya siksa-Ku itu teramat pedih” Ibrahim/147.2. Menemukan ketenangan batin dan kedamaian hati dalam menjalani semua aktivitas sehari-hari karena kerelaannya dalam menyikapi pemberian Allah Terhindar dari siksa api neraka, karena telah menjadi hamba yang tahu diri dengan selalu bersyukur atas karunia Allah Swt. sebagaimana yang dijanjikan- Nya dalam Ibrahim/147 di Perilaku MuliaSikap dan perilaku mulia yang dapat dikembangkan dari tema ibadah dan bersyukur di antaranya ialah sebagai Bersikap qana’ah, yaitu menerima semua jenis kenikmatan yang dianugerahkan Allah Swt., baik yang dianggap kecil maupun besar, dengan ikhlas dan penuh kerelaan. Tanpa qana’ah, tidak mungkin kita dapat Berusaha mengesakan Allah Swt. dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu Berusaha mentaati Allah Swt. dalam segala keadaan dan menjauhi larangan-Nya sebagai bentuk syukur kepada Allah Berbakti kepada kedua orang tua sebagai bentuk terimakasih kepada mereka atas semua perjuangan dan pengorbanannya dari sejak dalam kandungan hingga saat Memperbanyak amal salih / perbuatan yang bermanfaat bagi sesama sebagai bentuk nyata dari ungkapan rasa syukur kepada Allah Perintah menyembah Allah Maha Esa dan larangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu Kewajiban berbuat Ihsan kepada kedua orang tua atas segala jasa Kemuliaan seorang ibu dibandingkan dengan ayah karena kasih sayangnya yang tercurah sejak dalam kandungan, saat dilahirkan, saat dalam buaian, hingga Berbuat baik kepada semua orang sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah Rasulullah saw. menganjurkan dengan sangat agar kita memuliakan orang tua, terutama Rasulullah saw. sangat rajin beribadah meskipun dosa-dosanya sudah diampuni. Karena semua ibadah dan kebaikan yang dilakukan beliau adalah wujud kesyukuran kepada Allah Swt. atas segala karunia yang Allah Swt. anugerahkan.

Demikianitu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya." 5. Surat Ad Dzaariyaat ayat 56 perintah Allah kepada jin dan manusia agar beribadah pada-Nya

Jakarta - Ada sejumlah hadits tentang bersyukur yang mengingatkan kita untuk selalu mensyukuri nikmat dan karunia dari Allah SWT. Bersyukur juga berarti menerima segala nikmat yang telah Allah SWT berikan sebagai sarana ibadah dan menjaga diri dari segala macam bentuk maksiat. Bersyukur menjadi hal yang selalu disebutkan dalam Al-Qur'an. Dengan cara bersyukur tentunya kita semakin ikhlas dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Ibrahim ayat 7 berikut iniوَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌArtinya Dan ingatlah juga tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, "Sesungguh­nya jika kalian bersyukur atas nikmat-Ku, pasti Kami akan menambah nikmat kepada kalian; dan jika kalian mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih."Terkait hadits tentang bersyukur dan bersabar. Ada sebuah kisah nyata yang diceritakan Ibn Katsir dalam kitab tafsirnya sebagai gambaran dari ayat 7 dari Surat kitabnya, Ibn Katsir mengutip riwayat dari Imam Ahmad al-Musnad. Di zaman Rasulullah ada seorang pengemis yang diberi sebutir kurma oleh Nabi Muhammad SAW, akan tetapi pengemis menolak karena merasa pemberiannya itu hanya sebutir biji datanglah seorang pengemis lain dan Nabi tetap berikan sebutir biji kurma. Pengemis ini mengucapkan terima kasih dan rasa syukur telah mendapat pemberian Nabi meski hanya sebutir kurma. Mendengar rasa syukur pengemis kedua ini, Nabi pun menambahkan 40 dirham dalam "Buku Pintar Hadist Edisi Revisi" oleh Syamsul Rijal Hamid, hadits bersyukur atas segala nikmat Allah SWT ini disampaikan oleh Ibnu Amr ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ada dua watak yang apabila keduanya terdapat dalam diri seseorang, maka Allah mencatatnya sebagai orang yang sabar dan bersyukur. Yakni, seseorang yang jika melihat orang lain lebih pintar atas dirinya dalam masalah agama, ia mengikutinya. Dan jika melihat orang lain lebih sulit dari dirinya, lalu ia memuji Allah SWT atas karunia yang diterimanya. Orang seperti inilah yang dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersabar dan bersyukur." HR. Tirmidzi.Dan dikutip dalam buku berjudul "42 Hadist Shalat Tahajud dan Qiyamullail" oleh Dr. Muhammad bin Azzuz, dalam sebuah hadist shahih yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i dari Anas dari Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam, bahwa beliau pernah bersabda,"Aku jadikan sholat sebagai penyejuk hatiku."Hadits ini juga mengandung pesan bahwasanya syukur itu harus diwujudkan dalam bentuk amal maupun lisan, sebagaimana firman Allah SWT, "Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang besarnya seperti kolam dan periuk yang tetap berada di atas tungku. Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur kepada Allah. Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih." QS. Saba 13.Bersyukur juga berarti mengakui segala nikmat dan berusaha menggunakannya sebaik-baiknya. lus/erd
Artinya "Ketika itu hujan turun di masa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam, lalu Nabi bersabda, 'Atas hujan ini, ada manusia yang bersyukur dan ada yang kufur nikmat. Orang yang bersyukur berkata, 'Inilah rahmat Allah.'. Orang yang kufur nikmat berkata, 'Oh pantas saja tadi ada tanda begini dan begitu."[HR. Muslim no.73].
Materi QS. Lukman ayat 13-14 BAB 3 Kajian Lukman/31 13-14 dan Hadits tentang Konsistensi Beribadah sebagai Perwujudan Syukur kepada Allah swt Kompetensi Dasar Meyakini bahwa agama mengajarkan kepada umatnya untuk beribadah dan bersyukur kepada Allah swt. baik kepada manusia sesuai perintah Lukman/31 13-14, serta hadits terkait. Menganalisis dan mengevaluasi makna Lukman/31 13-14, serta hadits tentang kewajiban beribadah dan bersyukur kepada Allah swt. Membaca Lukman/31 13-14, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. Mendemostrasikan hafalan Lukman/31 13-14 dengan lancar. Menyajikan keterkaitan antara kewajiban berbadah dan bersyukur kepada Allah berbuat baik kepada terhadap semua manusia sesuai pesan Lukman/31 13-14 A. Kajian Lukman/31 13-14 Tentang Konsistensi Beribadah sebagai Perwujudan Syukur kepada Allah swt. وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ ١٣ وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ ١٤ 2. Asbabun Nuzul Tidak ada sebab khusus dari ayat ini, secara umum ayat ini mengingatkan kepada umat islam, khususnya mereka yang berprofesi da’i,pendakwah, dan pendidik termasuk orang tua, agar saat menasihati itu menggunakan tutur kata yang santu,sejuk, dan masuk ke dalam hati sanubari. Bukankah jika nasihat itu tidak bersumber dari hati yang bersih, hasilnya tidak memberi efek yang positif. Pepatah bijak berikut, hendaklah kita camkan bersama teko itu tergantung isinya, jangan harap keluar air putih, jika isinya berupa kopi yang hitam pekat. Ayat ini juga mengingatkan, agar lebih mengedepankan strategi yang handal, saat melakukan dakwah, ajakan dan menasihati pihak lain, apalagi kepada non muslim. Dakwah itu mengajak kepada kebenaran, jangan sampai karena terlalu bersemangat, kita abai kepada prinsip-prinsip dalam berdakwah. Strategi dakwah yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Yang santun,sabar,sejuk,menentramakan, dan tidak menyebabkan pihak lain lari dan semakin antipati kepada ajaran islam. Sebab itu, kepada da’i,mubaligh,pendidik,guru,dan tutor/murabbi, mari lebih banyak belajar kembali dari sirah Rasulullah melakukan dakwah, baik saat beliau berada di Makkah maupun Madinah. 3. Terjemah Ayat ”Dan ingatlah ketika Luqman menasehati puteranya “Wahai puteraku, jangan sekali-kali kamu menyekutukan Allah dengan apapun itu, sesungguhnya perbuatan syirik adalah kedzaliman yang besar.13 Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyampihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada kedua kepada aku kembalimu.”144. Isi dan Kandungan Ayat a. Pelajaran pertama yang harus disampaikan kepada masyarakat adalah tauhid, yaitu mengesankan Allah beribadah dalam menyekutukannya dengan sesuatu apapun. b. Syirik perilaku menyekutukan Allah adalah bentuk kezaliman yang besar. Oleh karena itu, harus dihindari. c. Allah kembali tentang beratnya penderitaan seorang ibu pada saat mengandung,melahirkan, kemudia menyapihsetelah usia dua tahun, supaya kita selalu bersyukur kepada Allah karunia yang sangat besar, yaitu dilahirkannya kita kedunia ini melalui perantara kedua orangtua,kemudian berterima kasih kepada kedua orangtua, terutama ibu,atas segala penderitaan yang dialaminya. d. Bentuk rasa syukur kita kepada Allah dengan melakukan ibadah dengan penuh keikhlasan tanpa dicampuri oleh segala bentuk syirik. e. Bentuk terima kasih kita kepada orangtua adalah dengan berbuat baik ihsan kepada keduanya dan manaati perintahnya dalam segala hal, kecuali yang bertentangan dengan aturan Allah swt. 5. Sikap yang Mencerminkan Pengamalan Ayat a. Meneladani ketulusan Lukman dalam mendidik generasi penerus. b. Beribadah kepada Allah penuh keikhlasan,tanpa menyekutukannya dengan sesuatu apapun. c.Senantiasa berbuat baik ihsan kepada kedua orangtua, dengan menaati semua perintahnya sejauh yang kita mampu, kecuali jika perintahnya bertentangan dengan aturan Allah bentuk terima kasih kepada keduanya. d.Berterima kasih kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita sebagai bentuk syukur kita kepada Allah swt. Karena orang yang tidak berterima kasih kepada sesama manusia, dianggap tidak bersyukur kepada Allah swt. 6. Maslahat dan Manfaat Beribadah dan Bersyukur kepada Allah swt. 1.Memperoleh limpahan berkah dari rezeki yang diperoleh. Berkahnya rezeki hanya didapat dari orang-orang uang benar-benar menaati aturan agama. Jangankan yang haram, yang syubhat saja dihindari. Mereka inilah yang mendapatkan curahan rezeki dari janji Allah hidupnya dipenuhi kelapangan rezeki, yang pada akhirnya kebahagiaan sejati yang didapat. 2. Kebaikan itu mengalir dan terus berkembang. Oleh sebab itu, jangan ada kekhawatiran berkurangnya rezeki atau nikmat karena shadaqah,infaq,dan zakat yang kita lakukan, bahkan harta kita semakin bertambah dan berkembang lagi. 3. Mendapatkan ketentraman batin dan kedamaian hari dalam menjalankan segala kegiatan yang dilakukan disebabkan sikap taat dan taqarrubnya, ridha dan relanya dalam menyikapi pemberian dan anugerah Allah kebaikan yang dilakukan kepada pihak lain. Terjaga dari kesengsaraan hidup dan gersangnya kehidupan karena kebaikan yang dilakukan itu akan kembali kepada diri dan keluarga. Dengan begitu hidupnya dipenuhi rasa syukur kepada Allah ungkapan terima kasih kepada mausia yang telah berbuat baik kepadanya. Sumber PendidikanAgama Islam dan Budi Pekerti untuk SMK Kelas XII, kurikilum 2013 edisi Revisi 2017,penerbit Erlangga, 2017
Artinya Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, "Sesungguh­nya jika kalian bersyukur (atas nikmat-Ku), pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih." Terkait hadits tentang bersyukur dan bersabar.
– Bersyukur adalah salah satu bentuk rasa terima kasih kepada Allah SWT terhadap segala sesuatu yang sudah diberikan-Nya. Baik yang secara langsung maupun tidak langsung. Wujud syukur bisa dilakukan dengan cara berperilaku hidup sederhana. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan terlepas dari segala pemberian Allah SWT. Seperti rezeki, kesehatan, rasa bahagia, kesempurnaan anggota tubuh, bisa menjalani aktivitas sehari-hari, dan lain sebagainya. Tentunya, semua hal tersebut merupakan anugerah yang dilimpahkan Sang Pencipta kepada umatnya. Namun demikian, sebagai timbal balik, terkadang manusia lupa dengan yang sudah ia terima selama ini. Maka, bersyukur merupakan salah satu wujud yang dapat dilakukan terhadap segala limpahan kenikmatan-Nya tersebut. Di dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 152, Allah SWT juga telah mengingatkan kepada umatnya agar selalu bersyukut terhadap segala kenikmatan yang telah Ia berikan selama ini. فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ Artinya”Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku,”. Melalui laman NU Online, Nadirsyah Hosen menuliskan bahwa dengan bersyukur terhadap pemberian-Nya, maka hal itu tidak akan menambah sesuatu disisi-Nya. Akan tetapi, bersyukur justru bakal menambah rahmad yang akan diterima oleh manusia. Artinya, manusia adalah makhluk yang membutuhkan rasa syukur tersebut. Sementara sebagai salah satu jalan dalam mewujudkan rasa syukur tersebut ialah bisa dengan cara berperilaku sederhana. Hadis riwayat Thirmizi menyebutkan “Dan jadilah kamu bersikap qanaah maka dengan demikian kamu menjadi manusia yang banyak bersyukur”. Berbicara mengenai qanaah, Masud HMN dalam “Perilaku Bersyukur” memberi pengertian bahwa qanaah bermakna menerima dengan rasa penuh ikhlas dan tanpa iri. Qanaah bisa dijalankan dengan pola hidup yang sederhana sesuai dengan kemampuan dan keadaan serta tidak berlebihan. Maka, sebagai rasa syukur terhadap segala kenikmatan-Nya, kesederhaan dalam menjalani kehidupan merupakan salah satu perilakunya. Berikut adalah daftar ayat-ayat Al-Qur’an tentang bersyukur. 1. Surah Al-Baqarah Ayat 152 فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ Latin Fażkurụnī ażkurkum wasykurụ lī wa lā takfurụn Terjemahannya Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku. 2. Surah Ibrahim Ayat 7 وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ Latin Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna ażābī lasyadīd Terjemahannya Dan ingatlah juga, tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih 3. Surah Luqman Ayat 12 وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَٰنَ ٱلْحِكْمَةَ أَنِ ٱشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ Latin Wa laqad ātainā luqmānal-ḥikmata anisykur lillāh, wa may yasykur fa innamā yasykuru linafsih, wa mang kafara fa innallāha ganiyyun ḥamīd Terjemahannya Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji 4. Surah Al Anfal Ayat 26 وَٱذْكُرُوٓا۟ إِذْ أَنتُمْ قَلِيلٌ مُّسْتَضْعَفُونَ فِى ٱلْأَرْضِ تَخَافُونَ أَن يَتَخَطَّفَكُمُ ٱلنَّاسُ فَـَٔاوَىٰكُمْ وَأَيَّدَكُم بِنَصْرِهِۦ وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ Latin Ważkurū iż antum qalīlum mustaḍ’afụna fil-arḍi takhāfụna ay yatakhaṭṭafakumun-nāsu fa āwākum wa ayyadakum binaṣrihī wa razaqakum minaṭ-ṭayyibāti la’allakum tasykurụn Terjemahannya Dan ingatlah hai para muhajirin ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi Mekah, kamu takut orang-orang Mekah akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap Madinah dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur. 5. Surah An-Nahl Ayat 78 وَٱللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ Latin Wallāhu akhrajakum mim buṭụni ummahātikum lā ta’lamụna syai`aw wa ja’ala lakumus-sam’a wal-abṣāra wal-af`idata la’allakum tasykurụn Terjemahannya Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. 6. Surah Al-Ankabut Ayat 17 إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْثَٰنًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَٱبْتَغُوا۟ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزْقَ وَٱعْبُدُوهُ وَٱشْكُرُوا۟ لَهُۥٓ ۖ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ Latin Innamā ta’budụna min dụnillāhi auṡānaw wa takhluqụna ifkā, innallażīna ta’budụna min dụnillāhi lā yamlikụna lakum rizqan fabtagụ indallāhir-rizqa wa’budụhu wasykurụ lah, ilaihi turja’ụn Terjemahannya Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan. 7. Surah Al-A’raf Ayat 10 وَلَقَدْ مَكَّنَّٰكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَٰيِشَ ۗ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ Latin Wa laqad makkannākum fil-arḍi wa ja’alnā lakum fīhā ma’āyisy, qalīlam mā tasykurụn Terjemahannya Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi sumber penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. Baca juga Ayat-Ayat Al Quran Tentang Puasa & Arti Surah Al Baqarah 183-187 Bacaan Surah Al-Maidah Ayat 2 Arti & Makna Tentang Tolong-Menolong Baca juga artikel terkait AYAT AL-QURAN atau tulisan menarik lainnya Beni Jo – ben/ylk Penulis Beni JoEditor Yulaika RamadhaniKontributor Beni Jo Subscribe for updates Unsubscribe from updates Ayat Alquran tentang bersyukur memerintahkan manusia agar selalu mensyukuri atas nikmat yang telah Allah berikan. Foto ist Kastolani Minggu, 24 Oktober 2021 – 165100 WIB JAKARTA, – Ayat Alquran tentang bersyukur banyak disebutkan dalamm kitab suci. Allah SWT mengajarkan umatnya untuk selalu bersyukur dalam segala keadaan baik di kala senang dan bahagia, susah maupun sedih. Syukur merupakan sifat mulia yang harus dimiliki tiap Muslim dan orang yang beriman. Syukur berasal dari bahasa arab dengan kata dasar “syakara” yang artinya berterima kasih, bentuk masdar dari kalimat ini adalah syukr, syukraan yang artinya rasa terima kasih. Berikut ayat Alquran tentang bersyukur latin & artinya 1. Surat Ad Duha ayat 11 وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ Latin Wa Ammaa bini;mati rabbika fahaddits Artinya Dan terhadap nikmat Rabbmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya dengan bersyukur. 2. Surat Luqman Ayat 12 وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِ ۗوَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ Wa laqad aataynaa luqmaanal hikmata anisykur lillaahi wa man yasykur fa innamaa yaskuru linafsih, wa man kafara fa innallaaha ghoniyyun hamiiid. Artinya Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” 3. Surat Ibrahim ayat 7 وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ Latin Wa idz ta adzzana rabbukum lainng syakartum la aziidannakum wala inngkafartum inna adzaabii lasyadiiid. Artinya Dan ingatlah juga, takala Rabbmu memaklumkan”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” 4. Surat An Nahl Ayat 18 وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ Latin Wa inngta’udduu ni;matallahi laa tukhshuuhaa innallaaha laghafuurur rakhiim. Artinya Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 5. Surat Al Baqarah ayat 152 فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ Latin Fadzkuruunii adzkurkum wasykuruulii walaa takfuruun Artinya Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku. Pengertian Syukur Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai rasa terima kasih kepada Allah Swt, dan untunglah meyatakan perasaan lega, senang dan sebagainya. Syukur itu terbagi menjadi tiga bagian yaitu 1. Syukur dengan hati adalah mengetahui bahwa nikmat-nikmat itu berasal dari Allah swt bukan selain dari-Nya. 2. Syukur dengan lisan adalah dengan mengucapkan al-Hamdulillah dan memuji-Nya. 3. Syukur dengan jasmani adalah dengan tidak mempergunakan setiap anggota badan dalam kemaksiatan tetapi untuk ketaatan kepada-Nya. Termasuk juga mempergunakan apa yang diberikan oleh Allah Swt berupa kenikmatan dunia untuk menambah ketaatan kepada-Nya bukan untuk kebatilan. Wallahu A’lam Editor Kastolani Marzuki TAG Ayat Alquran tentang bersyukur Pengertian Syukur ​ ​ ​ IbnuUmar RA bersabda, 'Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mu'min yang bekerja dengan giat". (HR. Imam Tabrani, dalam Al-Mu'jam Al-Aushth VII/380) Hadis riwayat Bukhari , "Tidak ada seseorang yang memakan satu makanan pun yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya (bekerja) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud AS Materi Menyembah Allah Swt. sebagai Ungkapan Rasa Syukur - Mempelajari tentang beribadah dan bersyukur. Memahami dalil, hikmah, dan perilaku baik dengan cara beribadah dan di sini Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK BukaBuku Pelajara SD, SMP/MTs, dan SMA/SMK BukaKumpulan Soal SMP dan SMA BukaA. Makna Beribadah dan BersyukurIbadah adalah proses mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan melakukan segala yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya, serta melakukan sesuatu yang adalah ungkapan terima kasih kepada pihak yang telah berjasa kepada kita baik dalam bentuk moril maupun dapat ditujukan kepada Allah Swt. dan kepada dari syukur kepada manusia adalah dengan cara membalas perbuatan baik dengan yang lebih baik ihsān atau setidaknya sama dari bersyukur kepada Allah Swt. yaitu dengan beribadah, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi Aspet Menerapkan Sikap BersyukurHati dilakukan dengan cara mengakui dan menyadari sepenuhnya bahwa segala nikmat yang diperoleh berasal dari Allah dilakukan dengan cara mengungkapkan secara lisan rasa syukur itu dengan mengucapkan tahmid, yaitu “alhamdulillah”Perbuatan dilakukan dengan cara melakukan semua perbuatan yang baik dan diridhoi Allah swt., serta bermanfaat, baik bagi diri maupun bagi kepada Allah Swt. atas nikmat yang diberikan-Nya merupakan kewajiban manusia, di mana manusia yang tidak bersyukur berarti berbuat maksiat/dosa dan akan mendapat balasan Dalil Tentang Seruan Beribadah dan Bersyukur1. Dalil Seruan Beribadah dan menyembah Allah Swt. Luqman/3112-14Artinya"Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah Swt., sesungguhnya mempersekutukan Allah Swt. adalah benar-benar kezaliman yang besar. Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambahtambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu". Luqman/3112-14Dalam ayat di atas Allah Swt. menginformasikan tentang wasiat Luqman kepada anaknya. Wasiat pertama adalah agar menyembah Allah Swt. Yang Maha Esa tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Luqman memperingatkan bahwa tindakan syirik adalah bentuk kezaliman terbesar. Kemudian, nasihat untuk menyembah Allah Swt. dibarengkan dengan perintah untuk berbuat baik kepada orang Hadits Tentang Berbuat Baik kepada Orang TuaRasulullah Saw. bersabdaArtinya “Dari Abu Hurairah radliallahu anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “kemudian siapa lagi?” beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” dia menjawab “Kemudian ayahmu.” HR. Bukhari, Hadist no 5514 .Dalam hadits di atas kita temukan betapa Rasulullah saw. sangat memuliakan seorang ibu, bahkan seakan-akan jasanya berlipat tiga dibanding ayah. Dalam hadis lain yang sangat populer juga terdapat penegasan Rasulullah saw. bahwa surga itu di bawah telapak kaki ibu. Itu semua adalah penekanan dari Allah Swt. dan Rasul-Nya tentang pentingnya berterima kasih kepada kedua orang tua, terutama kasih kepada manusia termasuk kepada orang tua merupakan bagian dari ungkapan syukur kepada Allah Swt. karena barang siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak akan dapat bersyukur kepada Allah Hadits tetang BersyukurArtinya“Dari Aisyah radliallahu anha bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam melaksanakan shalat malam hingga kaki beliau bengkak-bengkak. Aisyah berkata Wahai Rasulullah saw., kenapa Anda melakukan ini padahal Allah Swt. telah mengampuni dosa Anda yang telah berlalu dan yang akan datang? Beliau bersabda “Apakah aku tidak suka jika menjadi hamba yang bersyukur?” Dan tatkala beliau gemuk, beliau shalat sambil duduk, apabila beliau hendak ruku’ maka beliau berdiri kemudian membaca beberapa ayat lalu ruku.” Bukhari, Hadits no4460 Rasulullah Saw. begitu tekun dan khusyuk beribadah demi mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah Swt. atas semua anugerah-Nya. Rasulullah Saw. mengajarkan kita semua bahwa kalaupun semua usia kita dihabiskan untuk bersyukur kepada Allah Swt. dengan beribadah, rahmat dan nikmat Allah Swt. kepada kita tidak akan pernah terbayar, karena anugerah Allah Swt. untuk manusia terlampau banyak dan tidak akan terhitung. C. Hikmah dan Manfaat Beribadah dan Bersyukur kepada Allah keberkahan dari setiap rizki yang kita terimaMenemukan ketenangan batin dan kedamaian hati dalam menjalani semua aktivitas sehari-hari karena kerelaannya dalam menyikapi pemberian Allah dari siksa api neraka, karena telah menjadi hamba yang tahu diri dengan selalu bersyukur atas karunia Allah Swt. sebagaimana yang dijanjikanNya dalam Ibrahim/14 Menerapkan Perilaku BersyukurBersikap qana’ah, yaitu menerima semua jenis kenikmatan yang dianugerahkan Allah Swt., baik yang dianggap kecil maupun besar, dengan ikhlas dan penuh kerelaan. Tanpa qana’ah, tidak mungkin kita dapat mengesakan Allah Swt. dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu mentaati Allah Swt. dalam segala keadaan dan menjauhi laranganNya sebagai bentuk syukur kepada Allah Swt. Berbakti kepada kedua orang tua sebagai bentuk terimakasih kepada mereka atas semua perjuangan dan pengorbanannya dari sejak dalam kandungan hingga saat ini. Memperbanyak amal salih / perbuatan yang bermanfaat bagi sesama sebagai bentuk nyata dari ungkapan rasa syukur kepada Allah Materi Beribadah dan Bersyukur PAI Kelas 12Sumber Buku PAI Kelas 12 BAB1 Kewajiban Beribadah dan Bersyukur kepada Allah. No: Kompetensi yang diuji; Lingkup Materi; Materi; Level Kognitif; Indikator; Nomor Soal; Disajikan hadis tentang tentang kewajiban beribadah dan bersyukur kepada Allah serta berbuat baik kepada sesama manusia peserta didik mampu menyimpulkan makna kandungan hadis tersebut dengan benar. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID CU5v5__Fj61bfYRTNMvnVE6-muAMmcEBtZTgPxDxKkQeiSqZy893rg==
Danaku mengikuti agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya'qub. Tidaklah patut bagi kami mempersekutukan sesuatupun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya), akan tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukurinya. - (Q.S Yusuf: 38) Ayat tentang bersyukur #9
StatusProgram Kajian Kitab Hadits Arbain Nawawi. Status program kajian Hadits Arbain Nawawi: AKTIF.Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap Selasa sore pekan ke-2 dan pekan ke-4, pukul 16:30 - 18:00 WIB.. Download juga kajian sebelumnya: Hadits Arbain ke 16 - Hadits Larangan Marah Ceramah Agama Islam Tentang Hadits Arbain ke 17 - Hadits Berbuat Baik B Menganalisis dan Mengevaluasi Makna Q.S. al-Baqarāh/2:83 tentang Berbuat Baik kepada Sesama dan Hadis Terkait C. Keterkaitan Kewajiban Beribadah dan Bersyukur kepada Allah Swt. dengan Berbuat Baik terhadap Sesama Manusia sesuai Q.S. al-Baqārah/2:83 D. Hikmah dan Manfaat Ihsān Menerapkan Perilaku Mulya Rangkuman .
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/671
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/224
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/4
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/303
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/769
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/795
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/745
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/660
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/964
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/514
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/690
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/810
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/644
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/108
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/950
  • hadits tentang kewajiban beribadah dan bersyukur kepada allah