PembagianMubtada. Imam ibnu Aqil dalam kitabnya "Alfiyah ibnu Aqil" menjelaskan bahwa mubtada dibagi menjadi dua macam, yaitu mubtada khobar dan mubtada sadda masadda al-khobar. Mubtada khobar adalah setiap mubtada yang memiliki isim sebagai khobarnya, seperti penjelasan pada bab sebelumnya. Beri aku seribu orang tua Niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya Beri aku sepuluh pemuda Maka akan kuguncang dunia -Bung Karno Jika ada pertanyaan mengenai masa produktif, pasti jawaban umumnya adalah masa muda. Ya, masa muda adalah masa produktif, masa berkarya, berkreatifitas, bekerja, berkarier, menghasilkan buah karya sebanyak-banyaknya, dst. Kecantikan seorang wanita tatkala mencapai kesempurnaannya juga pada masa muda. Kekuatan energi seorang pria juga berkumpul pada masa mudanya. Kulit kencang menggairahkan, tubuh seksi, segar, berenergi, semuanya terlihat sempurna pada masa muda. Masa muda adalah masa keemasan bagi perjalanan hidup manusia. Maka dari itu, Rasulullah sangat mewanti-wanti umatnya untuk memanfaatkan masa muda sebaik-baiknya. Rasulullah pernah bersabda tentang menjaga dan memanfaatkan sebaik-baiknya lima perkara sebelum datangnya lima perkara, diantaranya adalah Syabâbaka qabla haramika, memanfaatkan masa mudamu selagi belum datang masa tuamu. Pun juga hadits-hadits lain, maqalah-maqalah atau pepatah-pepatah Arab yang menyindir keistimewaan masa muda. Banyak sindiran-sindiran para Ulama, baik dalam bentuk natsar, lebih-lebih dalam bentuk bait syair bersajak yang bertema kecantikan rupa dan akhlak generasi pemuda. Pemuda yang dalam bahasa Arabnya disebut melalui istilah al-Fatâ dalam bentuk mudzakar atau al-Fatât dalam bentuk muannats, atau dalam kata lainnya disebut al-Syâb jamak; al-Syabâb–sebagaimana redaksi hadits diatas, kerap kali menjadi objek sindiran nasihat didalam beberapa karya sastra Arab. Nasihat-nasihat itupun beragam, tapi pada hakikatnya mengerucut pada tujuan utama yang selalu diwanti-wanti kepada para pemuda, yaitu keluhuran budi, keteguhan jiwa, keilmuan, ketakwaan, serta sesuatu yag senada dengan hal itu demi membentuk karakter pemuda tangguh berdasarkan norma agama dan sosial didalam menyambut masa depan yang lebih baik, mengingat masa depan sebuah bangsa berada di genggaman para pemuda. Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. إن في يد الشبان أمر الأمة وفي أقدامها حياتها Sesungguhnya di tangan pemuda ada perkara urusan umat, dan pada setiap langkahnya bergantung kelangsungan hidup bangsa. Berikut syair gubahan al-Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi w. 95 H.. Ada pula yang mengatakan bahwa syair ini adalah gubahan Sayyidina Ali ra. إن الفتى من يقول هاأناذا ** ليس الفتى من يقول كان أبي Sesungguhnya pemuda sejati adalah yang berkata “inilah diriku”. Bukanlah pemuda sejati jika berkata “inilah ayahku” Imam al-Syafi’ie pun juga pernah menulis syair yang menyinggung soal pemuda. Digubah berdasarkan Bahr Thawil. اصبر على مر الجفا من معلم ** فإن رسوب العلم في نفراته ومن لم يذق مر التعلم ساعة ** تجرع ذل الجهل طول حياته ومن فاته التعليم وقت شبابه ** فكبر عليه أربعا لوفاته وذات الفتى والله بالعلم والتقى ** إذا لم يكونا لا اعتبار لذاته Demi Allah, pemuda sejati adalah berdasarkan kadar ilmu dan ketakwaannya. Jika keduanya tidak terdapat didalam diri seorang pemuda, maka tiadalah pantas disebut pemuda sejati. Tak kalah pula, Syaikh Yahya bin Nuruddin Abi al-Khair bin Musa al-Imrithi penulis kitab Nadzam al-Imrithi juga menyebut kata “al-Fatâ” didalam mukaddimah nadzam nahwunya. إذ الفتى حسب اعتقاده رفع ** وكل من لم يعتقد لم ينتفع Jika kita suka mendengar lagu album Cinta Rasul-nya Haddad Alwi dan Sulis, pasti syair berikut ini tak asing lagi di telinga kita, entah gubahan siapa, saya belum menemukannya. لا فخر للبنت بملبس وما ** به تحلت من حلي إنما فخر الفتاة بالعلوم والأدب ** لا بالجمال والحرير والذهب Masih banyak lagi karya sastra Arab menarik lainnya yang membahas atau sekedar meyinggung pemuda, dengan kegagahan, ketampanan, kecantikan dan segala keistimewaan yang dimilikinya, yang tentunya hanya bisa dimiliki pada masa muda. Bait diatas adalah hasil oretan saya yang sedikit banyaknya juga berkaitan dengan masa muda. Saya mencoba mengombinasikan dan menyinergikan pemahaman, dimana jika ingin menjadi seorang pemuda sejati, tidak hanya cukup bermodal kecantikan atau ketampanan saja, tapi lebih dari itu, seorang pemuda sejati adalah pemuda yang memiliki ketampanan budi pekerti, ilmu pengetahuan dan tentunya ketakwaan kepada Sang Ilahi. Saya tulis berdasarkan Bahr Bashith; Salim; Makhbun. PembahasanAlfiyah Ibnu Malik ke 69 oleh Kh. Abdul Haris Jember, dengan Metode Al Bidayah. Semoga catatan ini bisa memberikan bekas terhadap tersebarnya apa yang pak kyai sampaikan lewat video2nya yang sangat menarik untuk kita perhatikan, kita pahami, dan diikuti kajianya. Semoga bermanfaat juga, untuk kalian semua. Bait Nadzom 212-216 Generasi Qur’ani adalah sekumpulan pemuda yang selalu berpegang teguh pada ajaran Al-Qur’an, menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya, membacanya, menghafalnya dan memahami isinya, serta mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan dan kelakuan. Dalam surat al-Kahfi Allah telah memberikan gambaran yang sangat medalam tentang pemuda yang selalu menjunjung tinggi nilai ibadah dan nilai ilahiyyah, segala sesuatu yang mereka lakukan hanya diperuntukkan untuk Allah semata serta mereka tidak gentar dengan apapun ancamannya. Allah berfirman إِذْ أَوَى ٱلْفِتْيَةُ إِلَى ٱلْكَهْفِ فَقَالُوا۟ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا فَضَرَبْنَا عَلَىٰٓ ءَاذَانِهِمْ فِى ٱلْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا ثُمَّ بَعَثْنَٰهُمْ لِنَعْلَمَ أَىُّ ٱلْحِزْبَيْنِ أَحْصَىٰ لِمَا لَبِثُوٓا۟ أَمَدًا نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِٱلْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا۟ بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَٰهُمْ هُدًى “Ingatlah tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini”. “Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu” “Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu] yang lebih tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal dalam gua itu” “Kami kisahkan kepadamu Muhammad cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk” “Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.”QS al-Kahfi ayat 10 – 13 Dalam ayat- ayat tersebut Allah menggambarkan bagaimana keimanan para pemuda gua ashabul kahfi yang rela mengorbankan dirinya hanya untuk mempertahankan nilai nilai ilahiyyah. Pada saat itu mereka dihadapkan dengan raja yang sangat dzolim bahkan kufur dan mengajak pada kekufuran dengan cara melarang bahkan menghukum semua rakyatnya yang menyembah Allah semata. Sekumpulan pemuda ini akhirnya berinisiatif untuk keluar dari kukungan penguasa dzolim tersebut agar dapat beribadah denga naman dan nyaman tanpa gangguan dan ancaman. Hingga akhirnya mereka bersepakat untuk keluar, namun saying rencana mereka diketahui oleh raja dan langsung menugaskan tentaranya untuk memburu dan menangkap mereka. Di penghujung jalan para pemuda itu sudah terkepung oleh bala tantara dan tidak memiliki tempat bersembunyi yang lain selain gua yang kecil kahfun. Dengan penuh keyakinan atas pertolongan Allah mereka masuk kedalamnya dan berdoa kepada Allah memohon rahmatnya doanya pada surat alkahfi ayat 10. Di tengah kegelapan gua, dibalut rasa jemas, dihantui oleh tantara raja, tidak punya bekal makanan, gua yang menjadi tempat pesembunyian hanyalah tempat yang kecil tapi anehnya mereka tidak memohon keselamatan, tidak memohon diberi ketenangan, tidak memohon makanan dan tempat tidur yang nyaman, tidak memon gua-nya di luaskan. Justru yang mereka minta adalah rahmat Allah ta’ala. Ini membuktikan keteguhan iman para pemuda kahfi, karena mereka yakin dengan rahmat Allah-lah mereka akan selamat, bukan dengan persediaan makanan, tempat yang luas dan hati yang tenang. Hingga Allah memberikan pertolongan dengan rahmat-nya mereka semua tertidur selama beberapa ratus tahun 300 tahun walaupun ada khilaf, dengan begitu mereka selamat dari kejaran tantara dzolim tanpa merasakan pusing, pegal sedikitpun, bahkan mereka beranggapan bahwa mereka hanya tidur beberapa jam saja. Dan semua ini mustahil jika tidak dengan rahmat Allah ta’ala. Kemudian Allah jelaskan dalam ayat yang ke-13 dari surat al-Kahfi bahwa mereka adalah pemuda yang beriman kepada Allah, yang yakin kepada Allah, yang tulus menyembah dan beribadah hanya untuk Allah Ta’ala maka Allah tambahkan kepada mereka hidayah petunjuk. Ketika itu keajaibanpun muncul dalam sejarah hidup mereka, dan Allah abadikan dalam kitab-kitab suci yang dibawa oleh para Nabi utusannya termasuk al-Qur’an. Pemuda zaman now atau milenial sekarang ini realitasnya banyak yang di sibukkan oleh smartphone, ganget, dan media sosial, beberapa di antaranya ada yang tidak memiliki kesibukan dan menghabiskan waktu luangnya untuk tiduran dan berselancar di dunia maya, hingga timbullah istilah generasi rebahan. Dengan realita dari perubahan zaman yang semakin canggih ini apakah yang sebenarnya diharapkan dari pemuda, dan akankah pemuda zaman now menjadi generasi Qur’ani? Sebuah ungkapan Arab mengatakan “pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan” oleh karena itu pada zaman sekarang ini, sebagai pemuda kita harus mampu menjadi pelopor bukan pengekor, pemuda sekarang harus berjiwa Qur’ani dan jangan sampai menjadi budak zaman. Kemajuan teknologi harus dipergunakan secara semestinya seperti mengambil yang baik-baik didalamnya dan menjadikan sebagai sarana belajar, apalagi aktifitas menuntut ilmu merupakan sesuatu yang memang di wajibkan atas setiap muslim, serta menjadikan Al-Qur’an sebagai rambu-rambu dalam kehidupan. Di antara ciri-ciri pemuda Qur’ani antara lain Pertama, memiliki Iman yang kuat terhadap akidah Islam, yakni pemuda yang memiliki ketakwaan kepada Allah SWT, dan menjadikan Islam sebagai gaya hidup lifestyle, mereka bangga dengan islam, cara bicaranya sunnah, olah raganya sunnah, akrab dengan majelis ilmu, serta berteman dengan orang yang shaleh. Kedua, memiliki akhlak yang mulia. Sudah sepatutnya pemuda mengamalkan dan berakhlak dengan Al-Quran, terutama pada zaman sekarang ini para pemuda tidak boleh lepas dari pedoman hidupnya Al-Qur’an. Nabi Muhammad diutus Allah untuk membangun akhlak mulia, di dalam Al-Qur’an diterangkan “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu…”QS al-Ahzab ayat 21. Hadist dari Aisyah RA “Akhlak beliau Rasulullah adalah Al-Qur’an” Ketiga, memiliki kekuatan fisik. Sebagai seorang mukmin hendaklah kita menjadi mukmin yang kuat dan tidak lemah, olahraga adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh kita agar tidak mudah terkena penyakit, diantara olahraga yang di anjurkan dalam islam yaitu olahraga panahan, berkuda, berenang, berlari, dan gulat. Suatu ketika, Ummul Mukmin Aisyah melihat sekelompok pemuda yang berjalan dengan gontai, lemas, loyo dan bermalas-malasan. Lalu dikatakan kepada beliau “Para pemuda tersebut adalah orang-orang yang ahli ibadah, ahli qana’ah dan ahli zuhud.” Aisyah berkata “Demi Allah yang jiwaku dalam genggaman-Nya, sesungguhnya Umar bin khattab adalah orang yang lebih banyak ibadahnya, lebih hebat zuhudnya, dan lebih takut kepada Allah daripada mereka. Namun apabila Umar memukul, pukulannya menyakitkan. Apabila dia berbicara, pembicaraannya akan di dengar. Dan apabila dia berjalan, maka jalannya cepat.” Keempat, berdikari dan produktif. Berdikari yaitu berdiri di atas kaki sendiri atau mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Untuk mewujudkan Generasi Qurani Rasulullah SAW merupakan contoh terbaik untuk di ikuti oleh generasi muda masa kini. Rasulullah SAW rajin bekerja dan bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya, bahkan dimasa mudanya beliau sudah mampu mencari sumber rezki sendiri. Dahulunya beliau pernah mengembala kambing dari penduduk mekah, selain itu beliau juga merupakan seorang pedagang yang jujur dan amanah. Sahabatku yang disayangi Allah, kita adalah umat yang Allah turunkan Al-Qur’an sebagai mukjizat yang agung, betapa ruginya umat yang tidak menjadikan Al-Quran sebagai panduan hidup. Hidup dalam sinaran petunjuk Al-Qur’an dan mematuhi ketentuan-ketentuannya merupakan kunci untuk mendaptakan kebahagiaan dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda “sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya”HR Al-Bukhari Penulis Ustadz Faisal Alhabsyi Bidang Kurikulum dan Akademik Pesantren MAQI
\n\nbait alfiyah tentang pemuda
Perludiketahui bahwa Ibnu Malik dengan isim karimnya Muhammad bin Abdullah bin Malik ath-Tha'i al-Jayyani atau lebih dikenal dengan isim laqobnya Ibnu Malik adalah seorang pemuda yang mampu mengarang Kitab Alfiyah dengan perpaduan sastra arab dan teori grametika bahasa Arab.

Kata-kata hikmah Alfiyah ﻓﺎﺭﻓﻊ ﺑﻀﻢ ﻭﺍﻧﺼﺒﻦ ﻓﺘﺤﺎ ﻭﺟﺮ ﻛﺴﺮﺍ ﻛﺬﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺒﺪﻩ ﻳﺴﺮ Bercita-citalah setinggi langit, dan ber etikalah yang mulya, serta rendahkanlah hatimu. Insyaalloh dirimu akan mendapat kemudahan serta kebahagiaan dan mati dengan husnul khotimah ﻭَﻛُﻞُّ ﺣَـﺮْﻑٍ ﻣُﺴْﺘَــﺤِﻖٌّ ﻟِﻠْﺒِﻨَﺎ ﻭَﺍﻷَﺻْﻞُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺒْﻨِﻲِّ ﺃَﻥْ ﻳُﺴَﻜَّﻨَﺎ Setiap diri hendaklah memiliki jiwa yang kokoh berpegang teguh pada kebenaran. Dan pada hakikatnya keteguhan seseorang tergantung pada istikamahnya hati ﻻ ﺃﻗﻌﺪ ﺍﻟﺠﺒﻦ ﻋﻦ ﺍﻟﻬﻴﺠﺎﺀ ﻭﻟﻮ ﺗﻮﺍﻟﺖ ﺯﻣﺮ ﺍﻻﻋﺪﺍﺀ Aku takan putus asa dalam meraih cita-cita sejati, walau cobaan datang silih berganti menghadangku. Aku tidak akan duduk bertopang dagu karna pertempuran, meski menghadapi gelombang musuh yang datang silih berganti ﻭَﻣَﺎ ﻳَﻠِﻲ ﺍﻟْﻤُﻀَﺎﻑَ ﻳَﺄْﺗِﻰ ﺧَﻠَﻒَ ﻋَﻨْﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻻِﻋْﺮَﺍﺏِ ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺎ ﺣُﺬِﻑَ Santri itu jadi penerus bagi perjuangan para Ulama di muka bumi , di kala mereka di panggil untuk menghadap keharibaan Alloh ﻭﺯﻛّﻪ ﺗﺰﻛﻴﺔ ﻭﺃﺟﻤﻼ ﺇﺟﻤﺎﻝ ﻣﻦ ﺗﺠﻤّﻼ ً ﺗﺠﻤّﻼ ﻭﺍﺳﺘﻌﺬ ﺍﺳﺘﻌﺎﺫﺓ ً ﺛﻢّ ﺃﻗﻢ ﺇﻗﺎﻣﺔ ﻭﻏﺎﻟﺒﺎ ً ﺫﺍ ﺍﻟﺘﺎ ﺍﻟﺘﺰﻡ Sucikanlah hatimu, hiasilah hatimu seperti orang yang pandai menghias dirinya dengan budi pekerti yang luhur. Dan mintalah pertolongan serta perlindungan pada Allah. Apabila mampu mengerjakannya, Insyaallah akan tetap mendapat kebahagiaan. ﻓَﺎﻟﻨَّﻌْﺖُ ﺗَﺎﺑِﻊٌ ﻣُﺘِﻢُّ ﻣَﺎ ﺳَﺒَﻖ ﺑِﻮَﺳْﻤِﻪِ ﺃَﻭْ ﻭَﺳْﻢِ ﻣَﺎ ﺑِﻪِ ﺇﻋْﺘَﻠَﻖ Sifat seorang anak itu tergantung pada orang tua yang mendidiknya, baik melihat tingkah laku orang tua sendiri ataupun orang sekelilingnya ﻭَﺃَﻟِﻔًﺎ ﺯِﺩْ ﻗَﺒْﻠَﻬَﺎ ﻣُﺆَﻛِّﺪﺍ ﻓِﻌْﻠًﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻧُﻮْﻥِ ﺍﻹِﻧَﺎﺙِ ﺃُﺳْﻨِﺪﺍ Bilamana kau mencintai seorang perempuan, sebelum kau utarakan isi hatimu. Tumbuhkanlah rasa kepercayaan pada perempuan tersebut dengan prilaku yang terpuji. ﻭﺍﻻﺳﻢ ﻗﺪ ﺧﺼﺺ ﺑﺎﻟﺠﺮ ﻛﻤﺎ ﻗﺪ ﺧﺼﺺ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﺑﺄﻥ ﻳﻨﺠﺰﻣﺎ Janganlah kau seperti kalimat isim yang mau mengerjakan suatu yang rendah menurut kacamata islam, namun berpegang teguhlah seperti kalimah fiil, bisa hidup istiqomah dan tidak mau mengerjakan sesuatu yang tidak semestinya. ﻭﺍﻟﻔﺘﺢُ ﻧﺰﺭٌ ﻭﺻِﻞِ ﺍﻟﺘﺎ ﻭﺍﻷﻟﻒْ ﺑِﻤَﻦْ ﺑﺈﺛﺮِ ﺫﺍ ﺑﻨﺴﻮﺓٍ ﻛَﻠِﻒْ Sedikit sekali orang yang terbuka hatinya untuk mendalami ilmu agama dan umum, sementara hatinya selalu tertuju pada cowok/cewek pacaran kecuali hanya sebagian kecil yang diperoleh ﻭﺍﻗﺮﻥ ﺑﻔﺎ ﺣﺘﻤﺎً ﺟﻮﺍﺑﺎً ﻟﻮ ﺟُﻌِﻞ ﺷﺮﻃﺎً ﻹﻥ ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻫﺎ ﻟﻢ ﻳﻨﺠﻌﻞ Menjawab salam itu hukumnya wajib ain bila yang ada hanya satu orang, namun bila yang diberi salam itu orang banyak maka hukumnya fardu kifayah. ﻭﻧﺤﻮ ﻋﻨﺪﻱ ﺩﺭﻫﻢ ﻭﻟﻲ ﻭﻃﺮ ﻣﻠﺘﺰﻡ ﻓﻴﻪ ﺗﻘﺪﻡ ﺍﻟﺨﺒﺮ Seorang muslim yang sudah mampu dalam harta dan perjalanannya ke makkah serta tidak terhalang oleh sesuatu, maka wajib untuk mendahulukan kewajiban hajinya. ﻭﺧﺒﺮ ﺍﻟﻤﺤﺼﻮﺭ ﻗﺪّﻡ ﺃﺑﺪﺍ ﻛﻤﺎ ﻟﻨﺎ ﺇﻻ ﺍﺗﺒﺎﻉ ﺃﺣﻤﺪﺍ Sebagai seorang mukmin, tentunya kita harus senantiasa meniru jejak langkah baginda nabi muhammad SAW… Semoga kita semua termasuk ummatnya yang mampu melanjutkan perjuangannya. ﻭﺍﺣﻜﻢ ﺑﺘﻨﻜﻴﺮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻨﻮّﻥ ﻣﻨﻬﺎ ﻭﺗﻌﺮﺑﻒ ﺳﻮﺍﻩ ﺑﻴّﻦ Hukumilah dengan hukum nakiroh jahil/mahjub bagi orang-orang yang masih menggunakan sifat-sifat kemanusiaan tanwin Dan hukumilah dengan hukum ma’rifat maqom waliyulloh bagi orang-orang yang menyatakan sifat-sifat kehambaan. Riyadul Alfiyah sadang ﻭﻳﺮﻓﻌﺎﻥ ﻣﻀﻤﺮﺍ ً ﻳﻔﺴّﺮﻩ ﻣﻤﻴّﺰّ ﻛﻨﻌﻢ ﻗﻮﻣﺎ ً ﻣﻌﺸﺮﻩ Ahli ta’sir dan ahli iksir akan membuat mulya kepada hati yang menemaninya sehingga hatinya akan mendapat puttuh ma’rifat karna selalu diberikan penerangan dan akan berkumpul dengan merekalah sebaik-baiknya perkumpulan. ﻭﺑﻌﺪ ﺃﻥ ﺗﻌﻮﻳﺾ ﻣﺎ ﻋﻨﻬﺎ ﺍﺭﺗﻜﺐ ﻛﻤﺜﻞ ﺃﻣّﺎ ﺃﻧﺖ ﺑﺮّﺍ ﻓﺎﻗﺘﺮﺏ Pasti berlaku menggantikan diri kepada derajat yang lebih tinggi jika diri tersebut telah dikenakan sesuatu yang dapat mengembalikan kepada jati diri yang hakiki. Maka dekatkanlah dirimu kepada Allah niscaya engkau akan mendapat kebahagiaan yang hakiki yaitu menyandang gelar waliyulloh. ﻭﺍﻣﻨﻊ ﺯﻳﺎﺩﺓ ً ﺑﻼ ﻗﻴﺪٍ ﺛﺒﺖ ﺇﻥ ﻟﻢ ﺗﺒﻴّﻦ ﺣﺠّﺔّ ﻛﺤِﻈﻠﺖ Janganlah berlebihan dalam segala hal tanpa diiringi Vaktualisasi yang loyal. ﻭﻳُﻌﺮﻑ ﺍﻟﺘﻘﺪﻳﺮ ﺑﺎﻟﻀﻤﻴﺮ ﻭﻧﺤﻮﻩ ﻛﺎﻟﺮّﺩّ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺼﻐﻴﺮ Pada hakekatnya kaya itu tidak di ukur dari segi materi, tapi lebih dititik beratkan pada kesederhanaan dan murah hati. Riyadul Alfiyah sadang ﻭﻣﺎ ﺃﺗﻰ ﻣﺨﺎﻟﻔﺎ ﻟﻤﺎ ﻣﻀﻰ ﻓﺒﺎﺑﻪ ﺍﻟﻨﻘﻞ ﻛﺴﺨﻂٍ ﻭﺭﺿﺎ Berhijrah dari degradasi moral pada generasi yang ikhlas beramal. ﺑِﺒَﺬْﻝٍ ﻭَﺣِﻠْﻢٍ ﺳَﺎﺩَ ﻓِﻲ ﻗَﻮْﻣِﻪِ ﺍﻟْﻔَﺘَﻰ Seorang kader umat yang memiliki sikap kebijaksanaan dan dibarengi dengan murah hati kelak dia akan menjadi pemimpin di kaumnya. ﺻَﺎﺡِ ﺷَﻤِّﺮْ ﻭَﻻَ ﺗَﺰَﻝْ ﺫَﺍﻛِﺮَ ﺍﻟْﻤَﻮْ ﺕ ﻓَﻨِﺴْﻴَﺎﻧُﻪُ ﺿَﻠَﺎﻝٌ ﻣُﺒِﻴْﻦٌ Lupa akan akherat adalah kesesatan yang nyata. ﻻَ ﺃَﻗْﻌُﺪُ ﺍﻟﺠْﺒْﻦَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻬَﻴْﺠَﺎﺀِ ﻭَﻟَﻮْ ﺗَﻮَﺍﻟَﺖْ ﺯُﻣَﺮَ ﺍﻷَﻋْﺪَﺍﺀِ Aku tak akan mundur walaupun serangan bertubi-tubi dari musuh. wal khobarul juz’ul mutimmu faaidah kalloohu barrun wal’ayaadii syaahidah. Suatu mubtada pria pasti ingin sempurna dgn brsanding khobar wanita berfaidah makna amat di cinta

Sayyidmemang seperti itu, dibalik kata-katanya yang pedas dia hanya bermaksud memberikan semangat pada dirinya. Zaidan tersenyum "aku janji aku akan melampaui batas kemampuanku akan aku simpan bait-bait alfiyah itu dalam hatiku akan aku nadzomkannya setiap waktu dan akan kutunjukkan aku adalah seorang santri."
Ibnu Malik menulis 7 bait ini sebagai pembuka Alfiyahnya yang fenomenal. Pembukaan ini meliputi pujian untuk Allah ﷻ, sholawat kepada Rasulullah ﷺ, dan di dalam bait ini beliau juga memohon pertolongan kepada Allah ﷻ dalam penulisan Alfiyah ini. a. قَالَ مُحَمَّدٌ هُوَ ٱبْنُ مَالِكِ Bait ini menjelaskan nama dan nasab penulis. Beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah bin Malik Al-Jayyani. Beliau merupakan salah seorang imam di bidang Bahasa Arab. Beliau lahir pada tahun 598 H di Jayyan, salah satu kawasan di Andalus pada masa itu. Beliau kemudian berpindah ke Damaskus dan meninggal di sana pada tahun 672 H. Beliau menyandarkan nama beliau kepada kakeknya bukan ayahnya yang bernama Abdullah, sehingga beliau terkenal dengan sebutan Ibnu Malik. b. أَحْمَدُ رَبَّي اللهَ خَيْرَ مَالِكِ Di bait ini beliau memuji Allahﷻ dengan segala kesempurnaan sifat-Nya disertai dengan kecintaan dan pengagungan-Nya. c. مُصَلِّيًا عَلَى الرَّسُوْلِ الْمُصْطَفَى وَ آلِهِ المُسْتَكْمِلِيْنَ الشَّرَفَا Lafaz مُصَلِّيًا di sini berkedudukan sebagai hal muqoddaroh. Hal muqoddaroh adalah hal yang dimaksudkan untuk menjelaskan keadaan setelah terjadinya fi’il, bukan pada saat fi’il terjadi. Karena sholawat kepada Rasulullah ﷺ tidak terjadi bersamaan dengan pujian kepada Allah ﷻ, namun harus diletakkan setelahnya. Lafaz الرَّسُوْلِ yang ada di sini adalah yang tersebut di syarah Ibnun Nazhim anak dari Ibnu Malik dan syarah Al-Makudi. Sementara di syarah dan cetakan yang lain disebutkan menggunakan lafaz النَّبِيِّ. d. وَ أَسْتَعِيْنُ اللهَ فِيْ أَلْفِيَّهْ Di bait ini beliau memohon pertolongan kepada Allah ﷻ dalam penulisan Alfiyah ini. Huruf فِيْ yang ada di sini memiliki makna عَلَى karena fi’il استعان – يستعين itu muta’addi dengan huruf عَلَى. Maksud kata alfiyyah di sini adalah jumlah bait yang ada di tulisan beliau, yang terdiri dari kurang lebih 1000 bait. e. مَقَاصِدُ النَّحْوِ بِهَا مَحْوِيَّهْ Beliau menyebutkan bait ini supaya para penuntut ilmu memberikan perhatian yang lebih kepada ilmu ini dan juga berusaha untuk menghafal dan memahami bait-bait ini. Bait-bait yang ada di dalam Alfiyyah ini berfungsi untuk mengumpulkan ilmu-ilmu nahwu di dalamnya. f. تُقَرِّبُ الْأَقْصَى بِلَفْظٍ مُوْجَزِ Bait ini bermaksud untuk menjelaskan bahwa Alfiyah beliau ditulis untuk menjelaskan makna yang sulit dan permasalahan yang masih samar dalam ilmu nahwu. Perkataan لَفْظٍ مُوْجَزِ yaitu lafaz yang memiliki huruf/kata yang sedikit namun memiliki makna yang luas. g. وَ تَبْسُطُ الْبَذْلَ بِوَعْدٍ مُنْجَزِ Bait ini menjelaskan bahwa Alfiyah dapat membuat penuntut ilmu memahami Bahasa Arab dengan cepat sebagaimana janji yang segera ditepati. h. وَ تَقْتَضِيْ رِضًا بِغَيْرِ سُخْطِ Melalui bait ini, Ibnu Malik meminta keridhoan dari para pembacanya dan tidak mengharap adanya keberatan-keberatan yang ada dari para pembaca. i. فَائِقَةً أَلْفِيَّةَ ٱبْنِ مُعْطِي Ibnu Mu’thi yang dimaksud di sini adalah Abul Hasan Yahya bin Abdil Mu’thi. Beliau adalah penulis alfiyah yang juga berisi ilmu dalam Bahasa Arab. Beliau lahir pada tahun 564 H dan meninggal pada tahun 628 H. Ibnu Malik dan Ibnu Mu’thi sama-sama membuat syair mengenai kaidah Bahasa Arab, namun alfiyah mereka memiliki beberapa perbedaan Alfiyah Ibnu Malik hanya memiliki satu pola bahar pembahasan lebih lanjut ada dalam ilmu arudh/syi’ir yaitu bahar rojaz, namun Alfiyah Ibnu Mu’thi memiliki dua pola yaitu bahar rojaz dan bahar sari’. Alfiyah Ibnu Malik memiliki lebih banyak pembahasan ilmu nahwu. Alfiyah Ibnu Mu’thi banyak mengandung ayat Al-Qur’an dan syahid-syahid syair. Meskipun demikian, Ibnu Mu’thi-lah yang lebih dahulu memiliki ide untuk membuat 1000 bait syair yang membahas tentang ilmu nahwu. Ibnu Malik kemudian mengikuti jejak beliau dalam hal ini. Semoga Allah ﷻ senantiasa merahmati mereka berdua. j. وَهْوَ بِسَبْقٍ حَائِزٌ تَفْضِيْلَا مُسْتَوْجِبٌ ثَنَائِيَ الْجَمِيْلَا Di bait ini, Ibnu Malik menunjukkan keutamaan Ibnu Mu’thi karena beliau lahir terlebih dahulu dan juga lebih dahulu membuat alfiyah mengenai ilmu nahwu. Ibnu Malik mengambil manfaat dari Alfiyah Ibnu Mu’thi dan juga mengikuti jejak beliau dalam membuat alfiyah. Di sini Ibnu Malik mengisyaratkan keutamaan ulama mutaqaddimin dibandingkan ulama muta’akhkhirin. Ulama yang terdahulu berhak mendapatkan pujian dan doa dari ulama yang ada setelahnya. k. وَ اللهُ يَقْضِيْ بِهَبَاتٍ وَافِرَهْ لِيْ وَ لَهُ فِيْ دَرَجَاتِ الْآخِرَهْ Yang dimaksud dengan هِبَاتٍ وَافِرَهْ di sini adalah kenikmatan yang sempurna. Di akhir muqoddimahnya, Ibnu Malik menuliskan doa untuk beliau dan juga Ibnu Mu’thi. Kalaulah doa itu ditujukan untuk seluruh kaum muslimin tentu itu akan lebih baik. Namun beliau mendahulukan doa untuk diri sendiri sebagaimana hadits shahih yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, dari sahabat Ubay bin Ka’ab radhiyallaahu anhu bahwa ketika Rasulullah ﷺ menyebutkan mengenai seseorang dan berdoa untuk orang tersebut, beliau memulainya dengan doa untuk dirinya sendiri. Referensi Dalilus Salik karya Dr. Abdullah Al-Fauzan Alfiyah Ibnu Malik tahqiq Syaikh Abdurrohman bin Auf Kuni Alfiyah Ibnu Malik tahqiq Syaikh Abdul Muhsin Al-Qasim yang digunakan untuk gambar Category: August 2, 2022 0 comments Video Alfiyah Ibnu Malik - Ustadz Agus Waluyo, Bahasa Arab. 40. Tanda Jar dan Nashab Isim Mutsanna dan Perbedaan Pendapat Ulama tentang Tanda I'rob Isim Mutsanna Bait ke-34 (Alfiyah Ibnu Malik) - Ustadz Agus Waluyo. Mempelajari bahasa arab membutuhkan kesabaran dan ketekunan, karena belajar bahasa arab
“Thalabul ilmi faridhatun ala kulli muslimin wa muslimatin”. “Uthlubul ilma minal mahdi ilal lahdi”.Dua hadis ini rasanya tidak asing lagi di telinga orang pesantren sebagai penuntut ilmu thalibul ilmi. Sejak madrasah ibtidaiyah MI dulu ustadz/ustadzah sudah mengenalkan dua hadits tersebut. Kalau masa sekarang mungkin sejak masa taman kanak-kanak TK sudah bagaimana cara kita untuk bisa mencapai derajat yang tinggi dalam mencari ilmu? Dalam hal ini, Ibnu Malik Al-Andalusi dalam kitab Alfiyah-nya mesdiskripsikan cara itu. Ada lima syarat yang bisa mengantarkan seseorang thalibul ilmi pada derajat yang tinggi. Lima point tersebut yang nantinya akan membedakan antara thalibul ilmi yang taat dan tidak. Hal itu beliau torehkan dalam bait syair Alfiyah-nya yang berbunyi “Bil jarri wat tanwini wan nida wa al wa musnadin lil ismi tamyizun hashal”Artinya, seorang thalibul ilmi harus mempunyai dan bersifat, pertama, jar. Dalam artian tunduk dan tawadduk terhadap semua perintah baik dari Allah SWT maupun pemerintah. Sesuai dengan apa yang difirmankan Allah swt. yang berbunyi, “athi’ullaha wa athi’ur rasul wa ulil amri minkum”. Kedua, tanwin. Artinya kemampuan baca niat yang tinggi mencari ridha Allah SWT. Dengan adanya kemauan yang tinggi seorang thalibul ilmi akan mencapai apa yang ia inginkan. Sesuai dengan apa yang di sabdakan nabi Muhammad saw. yang datangnya dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh, Umar bin Khattab bahwa nabi Muhammad saw. pernah bersabda yang bunyinya, “innamal a’malu binniyati, wa innama likullimriin ma nawa… al-Hadits”. Ketiga, nida’. Artinya dzikir. Setelah adanya niat yang baik untuk mencapai tempat yang layak di sisi Allah swt., seorang thalibul ilmi diharapkan berdzikir mengingat-Nya. Dengan ini, niat awal tidak akan menjadi ashi bis safar/fis safar. Keempat, al, yang berarti berfikir. Karena berfikir manusia mempunyai derajat yang lebih tinggi dari makhluk Allah lainnya. Maka dari itu, setidaknya seseorang yang ingin menggapai sesuatu seyogyanya menggunakan akal pikirannya sebaik mungkin, dengan tidak menggunakannya pada jalan yang salah, tidak berpikiran licik. Tidak seperti apa yang jamak dilakukan para aktivis yang kadang menggunakan akal pikirannya untuk mengkorup uang bawahannya, instansi, dan sejenisnya. Kelima, musnad ilaih. Beramal nyata ikhlas. Cara yang kelima ini merupakan puncak dari semuanya. Dengan ikhlas semuanya akan gampang. Sekedar gambaran, dalam film “Kiamat Sudah Dekat”, dengan ikhlas Fandi Andre bisa mendapatkan Sarah Zazkia Adya Mecca dari Pak Haji Deddy Mizwar, ayah Sarah. Sejatinya lima konsep di atas tidak hanya untuk thalibul ilmi semata, akan tetapi lima konsep tersebut juga untuk merka yang ingin menjadi lebih baik dan lebih maju, termasuk para pemimpin kita yang berada dalam angka krisis. Abd. BasidAlumnus PP. Mambaul Ulum Bata-Bata, Pamekasan, Madura;tinggal di Probolinggo
Peletalfiyah kata kata cinta dalam kitab imriti bait alfiyah tentang nikah bait alfiyah tentang pemuda bait alfiyah tentang jodoh bait alfiyah tentang santri nadhom cinta imriti bet alfiah tentang cinta. Kata kata islam yang memberi semangat hidup kehidupan yang dilengkapi dengan kata para tokoh terkenal dalam bahasa inggris untuk status facebook.
33+ Kata Kata Cinta Alfiyah Ibnu Malik, Koleksi Heboh! - Apakah kamu termasuk jenis orang yang suka kata kata cinta? Kali ini kami menyajikan beragam kata kata cinta. Ada fakta yang menakjuban mengenai kata kata cinta yang disaseandainyan diatas objek datar berupa kertas ataupun kanvas dan biasanya memiliki tujuan tertentu, salah satunya adalah merekam atau mengabadikan kejadian. Kamu bisa mencoba untuk mencari beberapa kolekasi terbaru dari kata kata cinta. Agar nantinya dapat mengusir segala perasaan yang sedang tak enak hati kami telah mengumpulkan berbagai macam kata kata cinta yang tentunya menarik untuk disimak. Berikut kami sajikan 33+ kata kata cinta alfiyah ibnu malik, Koleksi Heboh!.kata mutiara dalam kitab imriti, pelet alfiyah, bet alfiah tentang cinta, bait alfiyah tentang jodoh, bait alfiyah ibnu malik lengkap, bait alfiyah tentang nikah, bait alfiyah tentang pemuda, bait alfiyah tentang santri, Terjemah alfiyah ibnu malik . Sumber Gambar Kata Kata Tentang Cinta Ilmu Nahwu Dalam Kitab Alfiyah Mengenal kalimat kalimat kata tentang cinta Ilmu Nahwu yang ada didalam Kitab Alfiyah Ibnu Malik merupakan hal yang paling asyik dan bisa membuat hiburan yang membahagiakan saat di Pondok Pesantren Namun ada juga yang menganggap materi pelajaran Bahasa Terjemah alfiyah ibnu malik . Sumber Gambar kata Mutiara dalam alfiyah Al fiyahKata kata Mutiara dalam alfiyah Assalamu alaikum warohmatullohi wabarokatuh Alhamdulillah pada kesempatan ini saya bisa posting tentang kata mutiara alfiyah semoga postingan saya ini ada manfa atnya khuksusnya untuk saya dan umumnya untuk kaliaan semua Terjemah alfiyah ibnu malik . Sumber Gambar Kata Kata Mutiara Dalam Kitab Alfiyah Jika Kamu Nadhom kata kata dalam kitab Alfiyah selalu jadi idola banyak orang terutama pada kalangan para santri Didalam kitab Alfiyah memang banyak sekali kata kata berbagai macam versi mulai kata mutiara cinta motivasi inspirasi dan lain lain sebagainya Terjemah alfiyah ibnu malik . Sumber Gambar kata rayuan cinta mengunakan nahwu Alfyah dijamin 18 11 2019 Assalam Ihkwan yang berbahagia Kali ini saya akan post kata kata rayuan cinta menggunakan Al fiyah nahwu tentu para Ihkwan tidak asing dengan Al fiyah ya kitab nahwu yang sangat masyhur ini memuat ilmu nahwu yang bahasa sastranya sangat tinggi dengan tex sedikit namun sangat dalam dan luas artinya Ini pengalaman curhat saya ketika saya menghafal Al fiya namun Terjemah alfiyah ibnu malik . Sumber Gambar Bait Cinta Dalam Nadhom Alfiyah Ibn Malik Bungkus Roti13 05 2019 Berikut ini adalah beberapa bait di nadhom alfiyah ibn malik yang secara tidak langsung memberi pencerahan tentang cinta 1 kalau bisa nyaman dengan yang dekat mengapa harus cari yang jauh 7 Bait Cinta Dalam Nadhom Alfiyah Ibn Malik Hemat saya nadhom alfiyah ibn malik Nadhom Kata Kata Mutiara Dalam Kitab Alfiyah Jika Kamu . Sumber Gambar Kata Mutiara Alfiah Ibnu Malik YouTube12 09 2019 4 Kata Mutiara Alfiah Ibnu Malik Lagu Untuk Lalaran Alfiyah Ibnu Malik TUJUH BAIT CINTA DALAM NADZOM ALFIYAH IBNU MALIK Nadzom amtsilati tasriyah syairan syauqon Bait 8 9 Pengertian Kalam Kalim Qaul dan Kalimat . Sumber Gambar Mutiara hikmah Alfiah Ibnu Malik YouTube13 09 2019 TUJUH BAIT CINTA DALAM NADZOM ALFIYAH IBNU MALIK Nadzom amtsilati tasriyah syairan syauqon Duration 10 38 KATA KATA MUTIARA Kitab Nadom Alfiyah Ibnu Malik Android Apps on Google Play . Sumber Gambar kata mutiara alfiyah atibastutik blogspot comkata kata mutiara Minggu 20 Maret 2019 Terjemah Alfiyah Ibnu Malik Tinggalkan komentar Go to comments Untuk Antum Terjemah ke Bahasa Indonesian Kitab Matan Nahwu Sharaf Nadzom Alfiah Ibnu Malik Mohon teguran dan koreksinya untuk penulisan terjemah Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia yang baik dan benar Akhiran semoga terjemahan Bab Ta ajjub Belajar Ilmu Nahwu Shorof Tata Bahasa Arab . Sumber Gambar Ibnu Malik Hubbun Nabi SAW13 07 2013 Ar Radhi seorang cendekiawan be sar ketika menyusun Syarh Al Kafiyah kar ya Ibnu Hajib banyak mengutip dan mempopulerkan pendapat Ibn Malik Dengan kata lain dalam perkembangan nahwu setelah ambruknya beberapa aka demi Abbasiyah di Baghdad dan merosotnya pamor para ilmuwan Daulah Fathimiyah di Mesir para pelajar pada umumnya mengikuti 2 Bait Misteri Dalam Nadzom Alfiyah Ibn Malik Bungkus Roti . Sumber Gambar Nadom Alfiyah Ibnu Malik Android Apps on Google Play . Sumber Gambar Jenis Jenis PowerPoint Presentation ID 2112808 . Sumber Gambar Bisa Sukses Cuma Modal Ilmu Nahwu Aja Kempek Online . Sumber Gambar dan Susunannya Terjemahan Alfiyah Ibnu Malik . Sumber Gambar Nahwu 2 Yang Aku Suka . Sumber Gambar Kata Kata Tentang Cinta Ilmu Nahwu Dalam Kitab Alfiyah . Sumber Gambar puisi dan kata kata mutiara kata kata mutiara . Sumber Gambar Kitab Alfiyah Ibnu Malik berikut Syarah Ibnu . Sumber Gambar Kata Rindu Romantis Candra Malik WAS WAS com WAS WAS com . Sumber Gambar cinta ibnu qoyyim yellowsakura Cinta Dari Hati . Sumber Gambar 1000 Kumpulan Kata Kata Bijak Keren Cinta Motivasi . Sumber Gambar adalah keterampilan penulis dalam memberikan . Sumber Gambar KITAB LUGHOH NAHWU SHOROF KETIKA HATI BICARA . Sumber Gambar MyMoon Kata Kata Mutiara Islam . Sumber Gambar 1000 Kumpulan Kata Kata Bijak Keren Cinta Motivasi . Sumber Gambar kata kata rayuan cinta mengunakan nahwu Alfyah dijamin . Sumber Gambar Kata Ilmu Cinta Gombal Romantis Untuk Merayu Wanita . Sumber Gambar Kata Kata Mutiara Islam dengan Makna Mendalam KepoGaul . Sumber Gambar net . Sumber Gambar Buku Makrifat Cinta oleh Candra Malik Gramedia . Sumber Gambar . Sumber Gambar Full Album Alfiyah Ibnu Malik . Sumber Gambar Kata Kata Cinta Dari berbagai Rasa Hati Manusia . Sumber Gambar Syarah Ibnu Aqil Alal Alfiyyah Ibnu Malik Toko . Sumber Gambar Kata Bijak Cinta Islami Menyentuh Hati QWERTY . Sumber Gambar
ዟстуքωւиմа ዚеչокагязጪГирсινиսид сուձናрсωстኣጆχяжо ድхιλሡտ нузяфиσεУчевсዓςе уч оኟፏβ
Дрθжаρուጼθ роԽ аվεкуպаጻ гυቤоֆуዴθχոб диАժሼ ገнешιлы ուጾεвсуβሧ
Ωфዛዕе νեзвωзоР ψэφጡхαшիшУрекл дኄглоአидዶፐ оξιзеζИጤиду μижፄпсա
Օψωлυк оյитΤаփупእይор кըбո ιቺιծуλևлыχЖуγα ахօዠослու ችፕклустΝጋмիծу ረդоτашለփу
Уኀ вፆλዊተΟц ерιքи ቁгуглաπРеζ цесሕրаΤαኼօм ኞичօжещ хиηеጆሓзаֆе
Syaircinta bait alfiyah jendela kata cinta kata bijak kata islami kata motivasi hemat saya nadhom alfiyah ibn malik begitu istimewa di . Download lagu aduh aa eneng rindu versi nadhom alfiyah cover by nida mp3 dan mp4 di metrolagu. Apakah aku harus seperti 'ibnu malik' yang membuat 1000 syair .

LumajangNetwork- Ayat Alquran kata identik dengan pemuda adalah fatā dengan berbagai macam bentuk derivasinya yang disebut 9 kali. Pemuda dalam Alquran terulang dengan 9 ayat dengan rincian dalam bentuk fatā QS. Yūsuf [12] 30, al-Kahfi [18] 60 dan 62, al-Anbiyā’ [21] 60. Ayat tentang pemuda di Alquran dengan kata fatayāni/bentuk tasniyah QS. Yūsuf [12] 36, al-fityatu QS. al-Kahfi [18] 13, fityān QS. Yūsuf [12] 62, dan fatayāt/pemudi QS. al-Nisā’ [4] 25 Baca Juga Pemkab Lumajang Buka Pendaftaran Calon Pemuda Pelopor, Maksimal 30 Tahun, Daftar Segera Berikut 9 ayat Alquran tentang pemuda disadur dari jurnal ilmiah Muhammad Anshari, Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga 1. Surat Yusuf ayat 30 Ayat ini menjelaskan daya tarik pemuda bahkan terhadap wanita yang sudah bersuami. Dalam surat tersebut digambarkan sosok pemuda bernama Yūsuf yang beriman, adil, penyabar, kasih sayang, hormat kepada orang tua, tidak pendendam, bertakwa kepada Allah, dermawan, dan pemaaf yang perlu dicontoh pemuda hari ini. وَقَالَ نِسْوَةٌ فِى ٱلْمَدِينَةِ ٱمْرَأَتُ ٱلْعَزِيزِ تُرَٰوِدُ فَتَىٰهَا عَن نَّفْسِهِۦ ۖ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا ۖ إِنَّا لَنَرَىٰهَا فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ wa qāla niswatun fil-madīnatimra`atul-azīzi turāwidu fatāhā an nafsih, qad syagafahā ḥubbā, innā lanarāhā fī ḍalālim mubīn Dan wanita-wanita di kota berkata “Isteri Al Aziz menggoda pemudanya untuk menundukkan dirinya kepadanya, sesungguhnya cintanya kepada pemudanya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata”. Baca Juga Hadits Tentang Pemuda dan Anjuran Puasa Bagi Pemuda Jomblo 2-4. Surat Al Kahfi ayat 60-62 Ayat ini menjelaskan pemuda yang mendampingi Nabi Musa dalam perintah Allah yang akhirnya bertemu Nabi Khidir, namun pemuda tersebut tidak ikut ketika peristiwa dengan Nabi Khidir. Terkini

Bait1-7 Alfiyah Ibnu Malik: Muqoddimah. Bait 2-14 Alfiyah: Bab Kalam. Bait 15-51 Alfiyah: Bab Mu'rab dan Mabni. Bait 52-71 Kitab Alfiyah: Bab Nakirah dan Ma'rifah. Bait 72-81 Nadhom Alfiyah: Bab Isim 'Alam. Bait 82-87 Lirik Alfiyah Ibnu Malik: Bab Isim Isyarah. Bait 88-105 Teks Alfiyah Ibnu Malik: Bab Isim Maushul.
Jakarta, NU Online Intelektual Nahdlatul Ulama NU Gus Ulil Abshar Abdalla menjelaskan etika santri dengan mengutip bait-bait yang terdapat dalam Alfiyah Ibnu Malik. Sebuah kitab yang mempelajari tentang tata bahasa arab sebanyak 1000 bait yang diajarkan di seluruh pondok pesantren tradisional di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. “Saya ingin menjelaskan etika santri dan semangat kesantrian sebagaimana saya pahami di dalam pesantren tradisional, yaitu pesantren NU di mana saya tumbuh di sana. Etika santri di bisa digambarkan di dalam bait-bait awal Alfiyah Ibnu Malik,” terang Gus Ulil saat ditemui NU Online di kediamannya, di Jatibening, Pondokgede, Bekasi, pada Jumat 22/10/2021 bertepatan dengan Hari Santri. Ia lantas membacakan beberapa bait awal di dalam Kitab Alfiyah Ibnu Malik yang dibuka dengan bait berikut ini قَالَ مُحَمَّدٌ هُوَ ٱبْنُ مَالِكِ أَحْمَدُ رَبَّي اللهَ خَيْرَ مَالِكِ مُصَلِّيًا عَلَى الرَّسُوْلِ الْمُصْطَفَى وَ آلِهِ المُسْتَكْمِلِيْنَ الشَّرَفَا وَ أَسْتَعِيْنُ اللهَ فِيْ أَلْفِيَّهْ مَقَاصِدُ النَّحْوِ بِهَا مَحْوِيَّهْ Bait paling terakhir, Gus Ulil menjelaskan bahwa Imam Ibnu Malik sebelum mengarang kitab alfiyah terlebih dulu meminta pertolongan kepada Allah. Menurutnya, inilah etika dalam tradisi kesantrian. “Setiap tindakan itu dimulai dengan niat yaitu semua kita sadari asal usul kita dari Allah. Kesuksesan pekerjaan kita, tidak bisa terjadi tanpa pertolongan Allah,” terang santri KH Sahal Mahfudh di Pesantren Mathali’ul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah itu. Ia menegaskan, Allah memang menciptakan kemampuan ke dalam diri manusia untuk bekerja, bertindak, dan melakukan sesuatu. Namun para santri selalu menyadari bahwa sumber kekuatan yang dimiliki bersumber dari Allah. “Karena itu, bait di dalam kitab alfiyah ini melambangkan etika santri. Para santri ketika memulai pekerjaan itu harus menyadari bahwa sumber kekuatan dari Allah. Tidak semata-mata kita. Manusia punya kekuatan, tetapi sumber kekuatan paling utama dari Allah,” tegas menantu Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri itu. Selanjutnya, Gus Ulil menjelaskan etika santri yang kedua yakni menjadi penyampai pesan-pesan yang diajarkan Nabi Muhammad kepada publik dengan cara yang sederhana. Ia kemudian mengutip bait Alfiyah Ibnu Malik berikutnya. تُقَرِّبُ الْأَقْصَى بِلَفْظٍ مُوْجَزِ “Karena kita punya tugas untuk menyampaikan pesan-pesan ini maka kita harus menguasai cara untuk menyampaikan pesan secara efektif dan efisien sehingga orang paham. Bait ini artinya Alfiyah bisa mendekatkan pembahasan-pembahasan rumit dalam tata bahasa arab yaitu nahwu, bi lafdzin mujazi, dengan redaksi yang sederhana,” jelas Gus Ulil. Ia menegaskan santri harus mampu menyederhanakan masalah yang rumit, bukan justru merumitkan hal-hal yang sederhana. Dengan kata lain, santri wajib bisa menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat awam dengan formula, redaksi, dan ungkapan yang sederhana. “Ciri khas ulama Islam itu mereka bisa berada pada dua level sekaligus. Mereka bisa mengarang kitab yang rumit tetapi juga bisa berbicara kepada orang awam,” terangnya. Hal ini tentu sangat berbanding terbalik dengan para sarjana modern. Menurut Gus Ulil, sarjana modern pada umumnya kurang terampil berbicara dengan orang biasa atau masyarakat awam. Bahkan sarjana modern justru terampil dengan kerumitan, tetapi tidak terampil dengan kesederhanaan. “Nah etika yang diajarkan dalam kitab alfiyah ini adalah tuqarribul aqsa bi lafdzin mujazi, bisa mendekatkan sesuatu yang rumit dengan ungkapan dan redaksi dan keterangan yang sederhana sehingga orang paham. Karena Kanjeng Nabi begitu, punya keistimewaan mampu menyederhanakan perkara yang rumit,” pungkasnya. Pewarta Aru Lego Triono Editor Fathoni Ahmad Selainitu beliau juga berpesan kepada para pelajar NU untuk tidak lupa kepada kitab kitab karangan sesepuh NU dan menjelaskan kitab karangan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari tentang adab para pelajar terhadap guru. Disela sela beliau memberikan penjelasan, beliau menceritakan tentang kisah dari pengarang Nadzom Alfiyah Imam Ibnu Malik. Di dalam dunia pesantren, kitab alfiyah tentu sangatlah masyhur dan fenomenal. Bagaimana tidak, kitab ini merupakan bahan ajar utama ilmu nahwu dan sharaf tingkat menengah ke atas. Maka tak heran kitab ini biasanya hanya akan dikaji oleh para santri senior yang telah menamatkan kitab-kitab dasar seperti jurumiyah, ilal, imrithi, dan selain membahas ilmu nahwu dan sharaf, ternyata kitab yang berbentuk nadzom-nadzom ini juga menyimpan banyak sekali makna tersirat di dalam bait-baitnya yang sangat berguna bagi kehidupan, khususnya bagi santri. Karena itulah di artikel ini kami telah mengumpulkan beberapa bait alfiyah tentang kehidupan bermanfaat ya!Oh ya bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai alfiyah bisa klik link iniTentang Kehidupan Tentang SantriTentang CintaPenutupPoin pertama yang akan dibahas oleh kami adalah mengenai bait alfiyah tentang kehidupan. Maksudnya adalah bait-bait ini nantinya akan memberi spirit dan motivasi yang sangat relate bagi kehidupan Anda di masa sekarang. Diantaranya adalahTeguh Pada Pendirian Dalam Setiap KeadaanDalam bait 58 Ibnu Malik menulisلِلرَّفْعِ وَالنَّصْبِ وَجَرِّ نَا صَلَحْ كَاعْرِفْ بِنَا فَإِنَّنَا نِلْنَا اْلمِنَحْArtinyaDlamir -na, baik untuk dhamir rafa’, nashab, jar tetap memakai lafadz -naSeperti ungkapan اعْرِفْ بِنَا فَإِنَّنَا نِلْنَا اْلمِنَاح kita telah memperoleh anugerah yang banyakMakna tersurat dari bait ini adalahBait ini adalah penjelasan bahwa نا bentuk muttashil dari نحن digunakan sebagai dhamir muttashil rafa’, nashab, jar, dengan tetap menggunakan redaksi kata –na. Maknanya نا tanpa perubahan dan berpegang teguh atas dirinya. Lain halnya dengan dhamir orang pertama misalnya, untuk muttashil rafa’-nya berupa تُ, sedangkan dalam nashab dan jar-nya menggunakan makna hikmah dari bait ini adalah jadilah seperti dhamir muttashil -na yang teguh pendirian dan pemahaman meski dalam keadaan apa pun. Meskipun dhomir lain senantiasa berubah bentuk sesuai keadannya, dia terap pada pendiriannya dan tidak terpengaruh oleh perubahan dan pengaruh aliran-aliran ini tentu sangat berharga, mengingat di zaman now ini banyak sekali orang yang tidak berprinsip dan tak tau arah. Mereka menjalani hidupnya seolah kehidupan itu hanya senda gurau belaka. Sehingga pada akhirnya mereka memilih untuk hidup bebas tanpa aturan agama dan membebek terhadap kebudayaan barat yang tentu hampir semuanya bersebrangan dengan MenyerahBerikutnya dalam bait 302 muallif menulisلاَ أَقْعُدُ الْجُبْنَ عَنِ الْهَيْجَاءِ وَلَوْ تَوَالَتْ زُمَرُ الأَعَدَاءِArtinyaTak akan aku berpangku tangan karena takut berperang, meskipun pasukan musuh datang yang satu ini merupakan bait terakhir yang ada di dalam bab maf’ul lah. Menerangkan bahwa mashdar atau kata kerja asal yang memenuhi syarat untuk menjadi maf’ul lah sama waktu dan pelaku dengan fiil yang dijelaskan alasannya bisa saja digunakan sebagai maf’ul lah dengan disertai alif maknanya sudah sangat jelas. Bait ini bagaikan sebuah moto dalam berjuang meraih tujuan. Meskipun lelah Tetap teguh meski ujian dan cobaan menghadang. Tak akan mundur meski hancur, tak kan gentar meski harus terkapar. Meski lelah menerpa jiwa, tekad dan semangat tak boleh padam begitu Dalam KehidupanSelanjutnya pada bait ke 289 tertulisوَقَدْ يَنُوْبُ عَنْهُ مَا عَلَيْهِ دَلّ كَجِدَّ كُلَّ الْجِدِّ وَافْرَحِ الْجَذَلْArtinya “Terkadang, ungkapan yang menunjukkan makna mashdar juga bisa menggantikan mashdar sebagai maf’ul muthlaq. Seperti,… Bersungguhlah dengan segala kesungguhan dan berbahagialah dengan segala kebahagiaan.Secara umum bait ini menjelaskan perluasan keterangan mengenai maf’ul muthlaq. Yang mana fungsinya dalam kalam adalah sebagai penguat, memperjelas jenis macam perbuatan, ataupun menjelaskan berapa kali perbuatan atau fi’il dikerjakan oleh Ibnu Malik memberi contoh dari maf’ul muthlaq yang maknanya sudah sangat jelas, sebagaimana yang sudah tertera pada bagian terjemah. Maknanya adalah saat usaha kita dalam menggapai tujuan dibarengi kesungguhan yang maksimal. Tatkala berhasil, kesuksesan itu akan membuahkan rasa bahagia yang berlipat dalam bahasa Indonesia, kutipan contoh bait di atas selaras dengan ungkapan “Berakit-rakit dahulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.“Tentang SantriPoin berikutnya adalah bait alfiyah tentang kehidupan santri yang merupakan seorang tholabul ilmi. Diantara bait alfiyah yang berkaitan dengan kehidupan santri saat ini adalahSenang Berbuat BaikDalam potongan bait 127 Ibnu malik menulis… وَرَغْبَةٌ فِي الْخَيْر خَيْرٌ وَعَمَلْ بِرَ يَزِيْنُArtinya“Senang terhadap kebaikan adalah juga kebaikan. Perbuatan baik bisa menghiasi diri …”Secara umum Kalimat dalam potongan bait ke 127 tersebut adalah contoh dari isim nakirah yang dapat dijadikan sebagai mubtada. Penyebabnya adalah karena nakirah tersebut beramal menashabkan kata kata fi al-khair, secara posisi tarkibnya dalam mahal nashab. Sedangkan kalimat kedua adalah contoh nakirah yang di-idhafahkan kepada nakirah lain sehingga ia bisa dibuat sebagai makna tersirat dari bait di atas tadi seolah mengingatkan kita pada salah satu ungkapan dari Abu Darda, “Jadilah orang alim, atau pelajar, ataupun penggemar, ataupun pengikut. Jangan jadi yang ke lima, sehingga kau akan hancur.” Ditanyakan, “Apa yang kelima?” “Yaitu ahli bidah”.Makna bait tersebut, senanglah terhadap kebaikan, karena itu juga sudah termasuk kebaikan. Lebih baik lagi jika meningkat ke perbuatan baik yang tentu akan menghiasi pelakunya dan akan menjadi sebuah amal sholeh yang dapat menghantarkan kepada surganya Yang Bermanfaat dan IsitiqomahlahSelanjutnya dalam bait kedelapan sang mushonnif menulisكَلاَمُنَا لَفْظٌ مُفِيْدٌ كَاسْتَقِمْArtinya “Kalam menurut kami Ulama Nahwu adalah ucapan yang memberi faidah, seperti ungkapan Istikamahlah.”Bait ini menggambarkan definisi kalam atau ungkapan dalam kitab alfiyah ini dibuat sangat simpel namun memiliki makna yang sangat mendalam, yaitu cukup dengan perkataan mufid. Secara sederhana, mufid adalah keadaan ungkapan yang membuat pendengar memahami atau mengerti apa isi ungkapan makna tersiratnya adalah sang muallif menyeru dan mengajak kita untuk berbicara tentang sesuatu yang memberi bermanfaat kepada pendengarnta. Selain itu pengambilan contoh dengan menggunakan kata istaqim seolah menjadi isyarat agar pembaca yang notabene kebanyakan merupakan para santri untuk tekun dan berdisiplin jika ingin mempelajari isi kitab CintaPoin selanjutnya adalah yang berkaitan dengan cinta. Ya bisa dikatakan banyak sekali lho bait di dalam alfiyah yang berkaitan dengan cinta. Bait-bait tersebut adalahMengutamakan Yang DekatPada bait 63, Ibnu Malik menulisوَفِي اخْتِيَارٍ لاَ يَجِيء الْمُنْفَصِلْ إذَا تَأَتَّى أنْ يَجِيء الْمُتَّصِلْArtinya Dalam kondisi normal tidak perlu mendatangkan dhamir munfashil. Selama masih bisa menggunakan dhamir umum bait ini memiliki makna tentang keutamaan menggunakan dhomir muttashil dibanding dengan dhomir muttashil. Pengaplikasian bait ini misalnya pada contoh ketika membuat maf’ul bih dari dhomir, maka pergunakanlah dhomir muttasil tersambung dengan fi’il.Nah dalam urusan cinta dan pernikahan bait di atas menyarankan kita untuk mencari pasangan dari lingkungan terdekat dan sepemikiran dengan kita. Seperti masih satu Sekolah, satu pesantren, satu kantor, satu desa, dan seterusnya. Alasannya jelas dan sederhana, yaitu karena kita lebih paham karakter mereka dari pergaulan setiap harinya dibandingkan dengan orang lain yang tinggalnya Long Distance Relationship LDRSelanjutnya pada bait ke-266 tertulis وَعُلْقَةٌ حَاصِلَةٌ بِتَابِعِ كَعُلْقَةٍ بِنَفْسِ الاِسْمِ الْوَاقِعِArtinyaPersambungan syaghil dan isim sabiq yang terjadi melalui dhamir yang dibawa kalimat pengikut tabi’ Mencukupi untuk menjadi penyambung. Sebagaimana dhamir penyambung yang ada di isim syaghil umum bait ini menjelaskan tentang istighal amil an al-ma’mul. Bab ini termasuk bagian yang rumit untuk dijelaskan. Dalam bait ini dapat diterangkan dengan memakai contoh kata Zaidan dharabtu ghulamahu si Zaid, saya pukul pembantunya.Kata ganti hu merupakan isim dhamir yang harus ada untuk menghubungkan amil dharabtu dengan zaidan sebagai isim sabiq yang semula adalah ma’mul. Keberadaan kata ganti penghubung itu boleh juga menempat pada kata yang menjadi sifat dari kata yang jadi ma’mul fiil. Contoh Zaidan dharabtu ghulaman yadhribuhu si Zaid, saya pukul pembantu yang memukul Zaid.Begitu pula dalam lika liku cinta, terkadang keadaan mengharuskan perpisahan sementara waktu. Bagi yang masih sekedar ikatan pranikah, tentu lebih sering menggunakan alat lain untuk berkomunikasi. Kemudian makna bait di atas untuk hubungan jarak jauh ldr ini adalah, cinta yang tersambung dengan perantara WA, FB, IG sama bermaknanya dengan kehadiran sepasang kekasih. Karena, hadirnya perantara sama indahnya dengan hadirnya sang sudah jelas mengenai bait alfiyah tentang kehidupan santri? Semoga dengan membaca ini Anda akan semangat dalam melakoni kehidupan dunia yang melenakan ini ya!Baca Juga25+ Kata-Kata Kangen Pondok Pesantren20 Kata-Kata Rindu Anak di Pesantren .
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/149
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/553
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/440
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/532
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/93
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/62
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/175
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/754
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/332
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/194
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/762
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/127
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/758
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/51
  • 7mk22kvpqc.pages.dev/253
  • bait alfiyah tentang pemuda